BIRO SAPTA TEKNIK
SURAT KETERANGAN
Nomor : 059/2/07/srt/2012
Yang bertanda
tangan dibawah ini Pimpinan BIRO SAPTA TEKNIK dengan ini menerangkan dengan
sebenarnya,bahwa:
Nama : Muchammad
E Ramalan
Tempat tanggal lahir : Ambon 29 Juni 1987
NIM :
2005-11-019
Jurusan
: Teknik Elektro,STT PLN Jakarta
Yang bersangkutan adalah benar telah melaksanakan MAGANG dibagian
Perbaikan Mesin-Mesin Listrik,BIRO SAPTA TEKNIK pada tanggal 16 Februari s/d 16
April 2012
Demikian surat ini
dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta,17 April 2012
Pemilik
LEMBARAN PENGESAHAN
MAGANG
DI PERBAIKAN MESIN-MESIN LISTRIK
BIRO SAPTA TEKNIK
Di ajukan sebagai Salah Satu Syarat Akademik Strata Satu (S1)
Jurusan Teknik Elektro
Tempat Kerja Praktek :
BIRO SAPTA TEKNIK
Tanggal Praktek :
16 Februari sampai dengan 16 April
OLEH
Muchammad E Ramalan : 2005-11-019
Pemilik Teknisi
LEMBARAN
PENGESAHAN
MAGANG
DI PERBAIKAN
MESIN-MESIN LISTRIK
BIRO SAPTA
TEKNIK
Telah melaksanakan
MAGANG selama tiga bulan terhitung mulai tanggal 16 Februari sampai dengan 16
April.
OLEH
MUCHAMMAD E RAMALAN :
2005-11-019
Jakarta,15 mei 2012
Menyetujui dan Mengesahkan
Menyetujui Mengetahui
Ir. Sampurno SP.MT Ir. Sampurno SP.MT
Ketua Jurusan Teknik Elektro Pembimbing Magang
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang melimpahkan
rahmat-Nya sehingga ;aporan MAGANG di BIRO SAPTA TEKNIK ( Perbaikan Mesin-Mesin
Lisreik) dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menjalankan
MAGANG.
Penulis sadar bahwa masih jauh
dari sempurna,hal ini disebabkan waktu persiapannya yang cukup singkat dan juga
keterbatasan pengetahuanpenyusun sendiri. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
dikemudian hari khususnya bagi penulis sendiri dan juga bagi para pembaca.
Saran dan kritik atas segala kekurangan dari laporan ini sangat penulis
harapkan.
Akhir kata penulis mengucapkan
terima kasih
Jakarta,7 mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN
KEASLIAN
LEMBARAN PENGESAHAN
PEMBIMBING
LEMBARAN PENGESAHAN
TIM PENGUJI MAGANG
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
1.2 latar Belakang Magang
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang
1.4 Tujuan Pelaksanaan Magang
1.5 Metode Penulisan Magang
1.6 Batasan Masalah Magang
1.7 Sistematika Penulisan Magang
BAB II TINJAUAN UMUM BIRO SAPTA TEKNIK PERBAIKAN MESIN LISTRIK
2.1 Sejarah Umum Perusahaan
2.2 Visi da Misi Perusahaan
BAB III MEKANISME PROSES PERBAIKAN MESIN LISTRIK
BAB IV HITUNGAN SEDERHANA PERBAIKAN MESIN LISTRIK MOTOR INDUKSI SATU
FASE DAN TIGA FASE
4.1 Menggulung motor tiga fase
4.2 Motor dengan kecepatan ganda
4.3 Menggulung motor satu fase
BAB V PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANGPERBAIKAN MESIN LISTRIK
DI BIRO SAPTA TEKNIK
5.1 Tabel jadwal kegiatan magang
5.2 Rincian kegiatan dan
pelaksanaan magang
BAB VI KEAIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ABSENSI MAGANG
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Motor listrik atau bisa di sebut juga
dengan dinamo merupakan aplikasi dari kita belajar listrik magnet.
Bagian ini menggambarkan ciri-ciri utama motor listrik.
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama :
Bagian ini menggambarkan ciri-ciri utama motor listrik.
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama :
- Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
- Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
- Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
- Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah
motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban
mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang
diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok .
- Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
- Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan).
- Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
1.2 Latar Belakang Magang
Di bidang listrik, mesin merupakan sebuah
perangkat berupamotor-generator.Perbedaan istilah tersebut dibuat berdasarkan
perbedaanfungsi operasinya.Motor ialah alat yang mengubah energi listrikmenjadi
energi mekanik putaran. Sedangkan generator adalah alatyangmengubah energi
mekanik menjadi energi listrik.Jadi, se-buah mesin listrik dapat difungsikan
sebagai generataor, atau se-bagai motor.
Terdapat dua jenis motor:
1) motor DC,
2) motor AC
Demikian pula dengan generator. Terdapat
dua jenis generator:
1) generator AC,
2) generator DC
Bagian utama mesin listrik terdiridari
dua bagian: yaitu bagianbergerak yang disebut Rotor, dan bagian diam yang
disebut Stator. Masing-masing bagian mempunyai lilitan kawat. Pada Stator,
lilitan kawat berfungsi sebagai pembangkit medan magnet, sedangkan pada Rotor, lilitan
berfungsi sebagai pembangkit gaya gerak listrik.
Mesin
listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Seiring dengan
semakin meningkatnya kebutuhan akan energi listrikdalam kehidupan
sehari-hari,mesin listrik sering digunakan dalam kehidupan rumah tangga,kantor
maupun pabrik-pabrik.
Setiap
perusahan tidak pernah lepas dari penggunaan mesin listrik yang digunakan
sebagai penggerak dan pembangkit tenaga listrik untuk melakukan produksi.
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang
Tempat dan waktu pelaksanaan magang yang penulis laksanakan sebagai
berikut:
Perusahaan : BIRO SAPTA
TEKNIK
Alamat : Jalan
Duri Kosambi Raya Cengkareng Jakarta
Barat.
Waktu : 16 Februari sampai dengan 16
April
1.4 Tujuan Pelaksanaan Magang
Maksud dari penulisan laporan Magang ini
adalah :
1.
Magang merupakan salah satu mata kuliah wajib dijurusan Teknik Elektro,
Sekolah Tinggi Teknik – PLN Jakarta.
2. Untuk menambah wawasan sesuai bidang ilmu yang
kami tekuni yaitu Teknik Konsentrasi
Tenaga Listrik.
3.
Mengetahui cara kerja perbaikan mesin-mesin listrik.
4.
Menjalin kerja sama yang baik antara perguruan tinggi dan tempat magang
dilaksanakan.
1.5 Metode Pelaksanaan Magang
Dari penyusunan laporan magang ini, sumber data-data yang diperoleh
adalah dari :
1.
Buku panduan di BIRO SAPTA TEKNIK.
2.
Penjelasan-penjelasan dari para pembimbing BIRO SAPTA TEKNIK
3.
Tanya jawab langsung antara penulis dengan para karyawan BIRO SAPTA TEKNIK
4. Yang langsung menangani pekerjaan tersebut.
5. Hasil pengamatan magang dilapangan
6. Dengan mencari buku-buku referensi dari beberapa pustaka dan mengambil
artikel-artikel dari website yang dapat menunjang penyusunan laporan ini.
1.6 Batasan Masalah
Mengingat masalah yang akan diangkat
dari laporan magang ini mempunyai ruang lingkup yang cukup luas,maka penulis
membatasi masalah laporan magang ini :
1. Memahami secara menyeluruh
kegiatan perbaikan mesin listrik
2. Ada jadwal kegiatan
3. Tidak membahas perhitungan
secara mendetail.
1.7 Sistematika Penulisan Laporan
Magang
Laporan ini terdiri dari empat bab yang
secara garis besar diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Membahasa mengenai latar belakang
, waktu dan tempat pelaksanaan, judul
laporan ,tujuan penulisan, batasan masalah,dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN UMUM BIRO SAPTA
TEKNIK PERBAIKAN MESIN-MESIN LISTRIK.
Membahas mengenai sejarah umum
perusahan, Visi dan Misi perusahaan
BAB III
MEKANISME PROSES PERBAIKAN MESIN LISTRIK
BAB IV HITUNGAN SEDERHANA
PERBAIKAN MESIN LISTRIK MOTOR INDUKSI
SATU FASE DAN TIGA FASE
Bab ini membahas mengenai menggulung
motor tiga fase,motor dengan kecepatan ganda dan menggulung motor satu fase
BAB V PELAKSANAAN KEGIATAN
MAGANGPERBAIKAN MESIN LISTRIK DI BIRO SAPTA TEKNIK
Membahas tentang
macam-macam kegiatan selama magang dari tanggal 16 februari sampai dengan 16
april 2012 serta berbagai penjelasan mengenai magang yang dilaksanakan.
BAB VI KESIMPULAN
Membabahas mengenai kesimpulan dari
pelaksanaan magang yang telah dilaksanakan
Dan memberikan saran kepada PLN agar
meningkatkan kualitas pekerja yang ahli dibidang perbaikan mesin-mesin listrik
BAB
II
TINJAUAN
UMUM DI BIRO SAPTA TEKNIK TEMPAT PERBAIKAN MESIN LISTRIK
2.1 Sejarah Umum Perusahaan
Berdiri pada tahun 1988 telah didirikan
BIRO SAPTA TEKNIK yang merupakan tempat perbaikan mesin-mesin listrik dalam
menunjang setiap perusahan yang tidak pernah lepas dari penggunaan mesin
listrik yang digunakan sebagai penggerak dan pembangkit tenaga listrik untuk
melakukan produksi.
BIRO
SAPTA TEKNIK betempat di Cengkareng Kelurahan duri Kosambi Jakarta Barat.
Perusahan ini berbentuk BIRO swasta penawaran jasa perbaikan mesin kistrik dan
penjualan mesin-mesin listrik. BIRO SAPTA TEKNIK telah bekerja sama dengan
beberapa perusahaan di Indonesia seperti KAESER perusahaan penjualan kompresor ,MATAHARI SURYA PRIMA,METROFED,CITRA
ABADI,PLN,dan beberapa perusahan lainnya
dimana setiap perusahan tidak pernah lepas dari penggunaan mesin listrik yang
digunakan sebagai penggerak dan pembangkit tenaga listrik untuk melakukan
produksi.
2.2
Visi dan Misi
Visi
Menjadi yang terbaik,cepat dan tepat
dalam proses produksinya,service yang memuaskan pada pelanggannya,pada sector
pembengkelan di Indonesia.
Misi
Selalu meningkatkan kualitas dengan
menambah peralatan yang lebih modern,armada yang memadai dan pekerja yang ahli
dibidangnya masing-masing untuk memberikan hasil yang maksimal dalam penanganan
seluruh pelanggan.
BAB III
MEKANISME PROSES PERBAIKAN MESIN
LISTRIK
Salah satu tujuan perawatan dan perbaikan adalah agar
peralatan mencapai umur maksimum daripada mengganti dengan yang baru. Namun hal
ini tidak dapat diberlakukan secara umum tergantung dari macam dan jenis serta
teknologi dari peralatan tersebut.
Untuk mencapai tujuan tersebut, suatu kebijakan perawatan
dan perbaikan harus diarahkan pada efisiensi dan efektifitas kerja, tidak
bersifat reaktif (bertindak apabila peralatan mengalami kerusakan) melainkan
harus bersifat proaktif (bertindak/merencanakan suatu tindakan sebelum
peralatan rusak atau tidak dapat melaksanakan fungsinya sama sekali).
Tindakan perbaikan merupakan konsekuensi logis dari usaha
perawatan dan perbaikan dikategorikan menjadi :
- Perbaikan darurat (Perbaikan tak terencana)
- Perbaikan berdasarkan permintaan
- Trouble Shooting (Breakdown)
- Penggantian sebagian
- Penghapusan
1. Perbaikan Darurat
Perbaikan darurat artinya perbaikan yang harus segera
dilaksanakan untuk mencegah akibat yang lebih berat dan parah, atau kerusakan
yang bisa mengakibatkan kecelakaan pada pemakai dan penyebabkan kerusakan lebih
besar pada peralatan.
2. Perbaikan Berdasarkan permintaan
Perbaikan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak
bekerja dengan normal. Peralatan tersebut biasanya masih bisa digunakan, tetapi
tidak dapat dioperasikan. Usaha perbaikan yang dilakukan akan meningkatkan
kembali daya guna peralatan.
3. Trouble Shooting (Breakdown)
Prinsipnya hampir sama dengan perbaikan berdasarkan
permintaan, yaitu kerusakan terjadi tanpa terduga. Trouble shooting juga
bertujuan untuk meningkatkan daya guna peralatan, yang berbeda adalah waktu
perbaikan. Kalau perbaikan berdasarkan permintaan adalah perbaikan yang hanya
akan dilaksanakan setelah ada permintaan untuk itu, sedangkan trouble
shooting adalah perbaikan yang tidak boleh ditunda dan segera dilakukan
pada saat terjadinya breakdown (kerusakan). Dengan kata lain trouble
shooting itu adalah perbaikan darurat.
4. Penggantian Sebagian
Dilakukan apabila sukucadang yang rusak tidak dapat
diperbaiki lagi sehingga bagian tersebut harus diganti dengan yang baru, atau
bila biaya perbaikan lebih tinggi dari pada biaya penggantian. Atau penggantian
sukucadang yang dilakukan secara berkala, misalnya penggantian oli mesin,
penggantian bearing, penggantian terminal dan lainlain.
5. Penghapusan
Memindahkan peralatan yang rusak dari tempat kerja.
Penghapusan dilakukan melalui pertimbangan matang, dan setelah segala
usaha-usaha perawatan tidak mungkin lagi dapat memperbaiki peralatan tersebut,
atau bila peralatan tersebut telah mencapai batas usia pakainya.
Perbaikan Dasar Motor Induksi
Konstruksi motor induksi relatif sederhana bila
dibandingkan dengan motor arus searah atau motor sinkron, sehingga prosedur
pemeliharaannya tidak terlalu sulit. Apabila dirawat dengan baik dan rutin
motor Induksi bisa dipergunakan bertahun-tahun.
Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan meskipun
telah dilakukan perawatan secara rutin, gangguan atau kerusakan masih mungkin
terjadi, baik kata faktor usia, hubung singkat pada lilitan, dan sebagainya.
Gangguan/kerusakan pada motor induksi hampir sama dengan
gangguan mesin-mesin listrik lainnya, ialah gangguan elektris dan mekanis,
seperti:
- Kumparan stator terhubung singkat dengan rangka;
- Kumparan stator terhubung singkat satu dengan lainnya;
- Kumparan stator terputus;
- Hubungan dari kumparan stator ke terminal terputus;
- Bantalan aus;
- Poros motor tidak lurus.
Untuk menentukan jenis kerusakan yang terjadi pada motor
induksi tiga fasa dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
- Putar poros motor dengan menggunakan tangan, lalu rasakan apakah ringan atau berat. Kalau terasa berat kemungkinan ada kerusakan pada bantalan atau adanya gesekan antara bagian rotor dengan stator;
- Kalau poros dapat diputar secara normal (tidak berat), kemungkinan kerusakan ada pada terminal motor atau belitan stator.

Gambar 1. Menguji Poros Motor
Memeriksa Kumparan Stator Motor
Untuk memeriksa belitan stator motor, peralatan yang
dibutuhkan adalah :
- Satu buah AVO meter
- Satu buah Megger ± 500 s.d 1000 V
- Satu buah kunci pas
- Satu buah palu
- Sebilah kayu
- Treker ( Ulir Penarik)
Adapun langkah pengukurannya adalah:
- Periksa terlebih dahulu apakah ada kawat dari terminal motor ke bagian dalam motor yang terputus;
- Selanjutnya periksa, untuk mengetahui apakah ada kawat antar fasa yang terhubung;
- Bila berdasarkan hasil pengamatan pada langkah (1) dan (2) tidak ada kawat yang putus atau hubung singkat, maka lanjutnya dengan langkah (4);
- Gunakan AVO meter untuk menguji apakah ada kumparan yang putus atau terjadi hubung singkat antar belitan stator. Dalam keadaan baik, nilai resistansi antar kumparan hampir sama.

Gambar 2. Pengujian Belitan Stator Dengan AVO Meter
Periksa nilai resistansi antara terminal:
U – X = ……………Ohm
V – Y = ………….. Ohm
W – Z = ………….. Ohm
Bila nilai tahanannya tidak sama, maka ada beberapa
kemungkinan:
- Nilai resistansi antar ujung kumparan yang sama mendekati tak terhingga, kemungkinan ada belitan putus.
- Nilai resistansi tidak sama, kemungkinan terjadi hubung singkat antar kumparan atau dari kumparan ke rangka motor.
Selanjutnya bila berdasarkan pengujian ada indikasi
kumparan putus atau hubung singkat, maka lakukan pembongkaran motor untuk
mengetahui kondisi bagian dalam dari belitan stator.
Berikut ini langkah-langkah untuk membongkar motor dan
menguji bagian dalam belitan stator.
1. Lepaskan mur-mur yang ada pada bagian penutup rangka
motor dengan menggunakan kunci pas;

Gambar 3. Melepas Mur Tutup Rangka Motor
2. Bila mur-mur sudah dilepas semuanya, gunakan treker
(penarik ulir) untuk melepas rotor dari rangka motor, alternatif lain gunakan
palu dan bilah kayu untuk mendorong penutup motor dari rangka, dengan cara
memukul poros motor secara perlahan-lahan.

Gambar 4. Melepas Penutup Motor dengan Treker

Gambar 5. Melepas Penutup Motor dengan Palu
3. Setelah terbuka lepas bagian rotor dari rangka
motornya.

Gambar 6. Memisahkan Bagian Rotor dari Rangka Motor
4. Selanjutnya dengan menggunakan Megger atau Insulation
Tester ukur resistansi isolasi antar belitan fasa dan antara masing-masing
belitan dengan rangka motor. Nilai resistansi isolasi belitan yang baik,
minimum sebesar 1KOhm/Volt, jadi kalau tegangan kerja motor 220 Volt, maka
resistansi isolasinya harus 220 KOhm. Bila resistansi isolasinya kurang dari
220 KOhm, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
5. Perhatikan apakah ada kawat yang terkelupas atau
cacat, kalau kerusakan isolasinya tidak terlalu serius, perbaikan dapat
dilakukan dengan cara memberi vernish lagi pada permukaan belitan.

Gambar 7.
Pemeriksaan Belitan Stator dengan Megger
BAB IV
HITUNGAN
SEDERHANA PERBAIKAN MESIN LISTRIK
MOTOR
INDUKSI SATU FASE DAN TIGA FASE
Pada teori dasar tentang mesin-mesin
listrik telah diterangkan bahwa generator 2 fase dan 3 fase itu dapat dipakai
sebagai motor listrik. Artinya,apabila generator 2 fase yang tidak diputar
dipasang pada tegangan 2 fase, maka generator itu akan berputar jadi bekerja
sebagai motor listrik. Tetapi apabila rotornya yang berupa kutub-kutub diganti
dengan rotor sangkar maka motor itu berubah menjadi induksi 2 fase atau 3 fase
yang kecepatan putarnya lebih kecil dari pada kecepatan synchroonnya. Oleh
karena itu dinamakan motor asychroon 2 fase atau 3 fase. Karena gulungan stator
tidak diubah maka cara menggulung belitan stator untuk motor induksi 2 fase
atau 3 fase itu persis sama dengan cara menggulung generator 2 fase atau 3
fase.
Juga telah diterangkan bahwa
motor induksi fase dapat dipasang pada jaring-jaring 1 fase asalkan pada
belitan statornya dipasang kapasitor ( kondensator ). Selanjutnya motor 2 fase
yang dipasang kapasitor dinamakan motor kapasitor atau motor satu fase.
Motor kapasitor adalah motor satu
fase yang salah satu belitannya telah diganti dengan ukuran penampang yang lebih kecil dan jumlah lilitannya lebih
banyak sehingga arus-arus pada belitan I dan pada belitan II saling bergresekan
fase. Dengan memasang kapasitor seri dengan belitan yang diubah itu maka
geseran fase antara perhitungan motor ini dipandang sebagai motor satu fase,
selanjutnya kumparan satu yang dengan penampang besar dinamakan belitan (
kumparaan ) utama,dan ujung-ujungnya diberi tanda U1 dan U2. Sedangkan belitan
yang dengan penampang kecil dinamakan belitan penjalan ( star winding ).
Dinamakan belitan penjalan karena belitan ini terpasang pada jaring-jaring
hanya pada saat motor mulai berputar saja.dan setelah motor berputar mendekati
kecepatan penuh,belitan penjalan ini diputuskan dari jaring-jaring,sehingga
motor hanya berputar dengan satu belitan saja utama saja. Dengan demikian
pemakaian tenaga listrik berkurang.
Kondensator untuk motor kapasitor yang dayanya
kecil,umumnya belitan pembantunya tetap terpasang tidak diputuskan waktu motor
bekerja penuh. Untuk itu maka dipakailah kondensator yang tahan terus menerus
dialiri arus. Kondensator ini dinamakan RUNCAPASITOR sedangkan kondensator yang
harus diputuskan setelah motor bekerja kecepatan penuh dinamakan START
CAPASITOR cara pemutusnya dapat menggunakan pemutus sentrifugal relay ( pemutus
magnet listrik ),pemutus waktu (timer).
MENGGULUNG MOTOR TIGA FASA
II.ALAT DAN BAHAN
Peralatan yang harus disediakan sebagai acuan dalam
melilit stator adalah sebagai berikut:
Alat :
Kunci pas/ring
Obeng
Tracker
Palu
AVO meter
Megger/insulation tester
Solder
Tacho meter
Sikat kawat
Bahan :
Kawat email
Kertas prespan/insulation paper
Lak/insulation laquer
Selongsong (slove)
Kertas gosok
Kabel NYAF
Pelumas/grace
Kuas
Timah/tinnol
III.TEORI PENDUKUNG
Bentuk kumparan:
1. Memusat/konsentris/spiral
winding
2. Jerat/buhul/lap winding
3. Gelombang
Fungsi dari ketiga jenis kumparan tersebut adalah sebagai
berikut:
a.Kumparan jerat (spiral) benyak digunakan untuk
motor–motor(generator) dengan kapasitas yang relatif besar. Umumnya untuk
kelasmenengah keatas, walaupun secara khusus ada mesin listrik dengankapasitas
yang lebih besar, kumparan statornya menggunakan sistemkosentris.
b.Kumparan sepusat (concentric) pada umumnya sistem ini
banyak digunakan untuk motor dan generator dengan kapasitas kecil. Walaupunada
juga secara khusus motor–motor dengan kapasitas kecilmenggunakan kumparan
dengan tipe spesial.
c.Kumparan gelombang/wave winding untuk motor dengan
belitan sistemini banyak digunakan kapasitor besar
A. Rumus-rumus
Ujung-ujung
kumparan diberi tanda dengan huruf-huruf U,V,W,X,Y, dan Z.bila pangkal
diberi tanda U maka ujungnya X, pangkal V ujungnya Y
dan pangkal W ujngnya Z.
Syarat jumlah slot, perhitungan jumlah slot harus bisa
dbagi 4 dan 3
C. CONTOH PERHITUNGAN
1.Stator motor 3 fasa mempuyai alur (g)12 alur , jumlah
kutub (2p)=4, single layer.
Penyelesaian :
Ys = G/2p =12/4 =3
Sehingga ujung kawat di masukkan pada alur nomor 1,maka
ujung lainya pada alur nomor 4.
Q =G/2p.m =12/4.3 =1
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 1.
K = G /2p =12/4=3
Tiap kutub terdiri dari 3 kumparan
KAR = 360/G =360/12 =30 radian
Jarak antar alur 30 radian
KAL =KAR .p =30 . 2=60 listrik
Kp =120/KAL =120/60
=2
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua
dari alur ke 3
Dafar lilitan : sigle layer berarti dalam satu alur hanya
ada satu kumparan .
U I 1-4 I I 7-10
I X
V I 3-6 I I 9-12
I Y
W I 5-8 I I 11-2 I z
Gambar bentangan :
2. Double layer, sama
seperti soal no 1 namun belitan yang digunakan adalah belitan double layer
U I 1-4 I I 7
- 4 I I 7-10 I I 1-10 I X
V I 3-6 I I 9
- 6 I I 9-12 I I 3-12 I Y
W I 5-8 I I 11-8
I I 11-2 I I 5 - 2 I z
3 .Perencanan motor 3 fase dengan jumlah alurnya 24 dan
36
Kutubnya dibuat 4 buah dengan belitan single layer.
Penyelesaian :
A. Untuk stator dengan 24 alur
Ys = G/2p =24/4 =6
Langkah belitan adalah 1 -7
Q =G/2p.m =24/4.3 =2
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 2.
K = G /2p =24/4=6
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G = 360/24 =15 radian
Jarak antar alur 15 radian
KAL =KAR .p =15 . 2=30 listrik
Kp =120/KAL =120/30 =4
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua
dari alur ke 5
Dafar belitannya sebagai berikut.
U I 1-7 I I 13-19
I X
I 2-8 I I 14-20 I
V I 5-11 I I 17-23
I Y
I 6-12 I I 18-24 I
W I 9-15 I I 21-3
I z
I 10-16I I 22-4 I
Gambar bentangan :
Penyelesaian :
B. Untuk stator dengan 36 alur
Ys = G/2p =36/4 =9
Langkah belitan adalah 1 -10
Q =G/2p.m =36/4.3 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.
K = G /2p =36/4=9
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G =360/36 =10 radian
Jarak antar alur 15 radian
KAL =KAR .p =10 . 2=20 listrik
Kp =120/KAL =120/20
=6
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua
dari alur ke 7
Dafar belitannya sebagai berikut.
U I 1-10 I I 19-28
I X
I 2-11 I I 20-29 I
I 3-12 I I 21-30 I
V I 7-16 I I 25-34
I Y
I 8-17 I I 26-35 I
I 9-18 I I 27-36 I
W I 13-22I I 31-4
I z
I 14-23I I 32-5 I
I 15-24I I 33-6 I
Motor dengan kecapatan ganda
Motor dengan kecepatan
ganda atau dua kecepaan ini bisa dibangun dengan dua cara, pertama memang
belitan motor tersebut ada dua, misalnya satu belitan dengan kecepatan 3000
rpm, dan pada stator yang sama dibelitkan belitan kedua dengan kecepatan 1000
rpm, hal demikian tentu saja keterampilan yang sudah diperoleh sudah mencakupi,
adapun cara kedua yaitu belitan Dahlander.
Belitan jenis ini tidak
menggunakan rumus – rumus karena hanya mengembangkan system penyambungan
belitan, berikut ini diberikan contoh – contoh belitan dahlander :
a. untuk motor dengan 24 alur
b. untuk motor dengan 36 alur
MENGGULUNG MOTOR SATU FASE
Untuk menggulung ulang
motor satu fase, rumus yang digunakan sama dengan rumus motor 3 fase, hanya
saja dianggap dua fase.
Supaya terjadi dua fase,
Belitan Utama (BU) dibuat dari kawat yang lebih besar dari Beltan Bantu (BB)
dan pada belitan bantu dihubungkan sebuah kapasitor yang nilainya tertentu.
Contoh Belitan :
A. Motor satu fase dua (2) pasang kutub, Alurnya 24
Ys = G/2p =24/4 =6
Langkah belitan adalah 1 -7
Q =G/2p.m =24/4.2 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.
K = G /2p =24/4=6
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G =360/24 =15 radian
Jarak antar alur 15 radian
KAL =KAR .p =15 . 2 =30 listrik
Kp =90/KAL =90/30 = 3
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua
dari alur ke 4
Dafar belitannya sebagai berikut.
A I 1-7
I I 21-15 I --------------------B I 4-10 I I 24-18 I
I 2-8 I I 20-14 I ---------------- I 5-11 I I 23-17 I
I 3-9 I I 19-13 I a ---------------------I 6-12
I I 22-16 I b
Gambar bentangan :
B. Motor satu fase dua (2) pasang kutub, Alurnya 36
Ys = G/2p =36/4 =9
Langkah belitan adalah 1 -10
Q =G/2p.m =36/4.2 = 4.5
Berarti jumlah kumparan Belitan Utama 5 adalah Belitan
Bantu 4.
K = G /2p = 36/4 = 9
Tiap kutub terdiri dari 9 kumparan
KAR = 360/G =360/36 =10 radian
Jarak antar alur 10 radian
KAL =KAR .p =10 . 2 = 20 listrik
Kp =90/KAL =90/20 = 4.5
Sehingga fasa berikutnya di mulai dari alur 5
BAB V
PELAKSANAAN
KEGIATAN MAGANG
PERBAIKAN MESIN
LISTRIK
DI
BIRO SAPTA TEKNIK
5.1 Tabel Jadwal Kegiatan Magang
( Tanggal 16 Februari sampai dengan 16 April
)
Hari,
Tanggal
|
Kegiatan
|
Kamis,16 Februari
|
Perkenalan dengan
teknisi dan pekerja harian
|
Jum’at,17 februari
|
Melihat proses pembongkaran
mesin-mesin listrik
|
Sabtu,18 februari
Senin,20 februari
Selasa,21 februari
Rabu,22 februari
Kamis,23 februari
|
Pencatatan data motor,membongkar
kontruksi motor dan melepaskan belitan motor induksi 1 phase
dan 3 phase yang terbakar
|
Jum’at,24 februari
|
Mengganti bearing motor
induksi 1 phase dan 3 phase
|
Sabtu,25 februari
Senin,27 februari
Selasa,28 februari
Rabu,29 februari
|
Pemasangan belitan
motor induksi 3 phase 75KW,
Sampai dengan
dicelupkan dalam isolasi ( cairan
Pernis) dan di panasi
|
Kamis,1 Maret
|
Pencatatan data motor,membongkar
kontruksi motor dan melepaskan belitan
motor induksi 1 phase yg terbakar
|
Jumat,2 Maret
|
Pemasangan kertas
isolasi (PRESPAN)
|
Sabtu,3 Maret
|
Melakukan
perawatan,service pada motor DC 1
phase
|
Selasa,6 Maret
|
Perbaikan generator
Arus Searah DC. Mengganti diode dan melakukan perawatan pada carbon brush dan
cincin geser
|
Rabu,7 Maret
|
Pengukuran tahanan
isolasi pada belitan motor induksi 3
phase,mencatat data motor membongkar kontruksi motor dan melepaskan belitan
yang terbakar
|
Kamis,8 Maret
|
Pemasangan kertas
isolasi (PRESPAN)
|
Jumat,9 Maret
Sabtu,10 Maret
Senin,12 Maret
Selasa,13 Maret
|
Pemasangan belitan
motor induksi 3 phase , 3000 r.p.m Sampai dengan di celupkan dalam isolasi
(cairan pernis) dan di panasi dan melakukan tes beban kosong
|
Rabu,14 Maret
Kamis,15 maret
|
Melakukan perawatan,service
pada motor DC 1 phase
|
Jumat,16 Maret
|
Menggantu bearing motor
induksi 1 phase dan 3 phase
|
Sabtu,17 maret
|
Pengukuran rotor
generator DC 3 phase dan memasang kontruksi generator
|
Senin,19 maret
|
mengukur tahanan kawat
dengan AVO meter, arus start maupun arus nominal dengan Tang ampere dan
putaran rotor dengan Tacho meter
|
Selasa.20 Maret
|
Pencatatan data
motor,membongkar kontruksi motor dan melepaskan belitan motor induksi 1 phase
yang terbakar
|
Rabu,21 Maret
|
Pemasangan kertas isolasi
(PRESPAN) untuk motor 1 phase dan 3 phase
|
Kamis,22 Maret
|
Percobaan test beban
kosong motor induksi 1 phase
|
Sabtu,24 Maret
|
Mengganti bearing motor
induksi 3 phase
|
Senin,26 Maret
Selasa,27 maret
Rabu,28Maret
Kamis,29 Maret
Jumat,30 Maret
|
Perbaikan generator AC 3 phase
-pencatatan data
generator
-membongkar kontruksi
generator dan melepaskan kumparan
-pemasangan kertas
isolasi
-pemasangan belitan
sampai dengan di celupkan ke dalam isolasi (cairan pernis) dan di panaskan
|
Sabtu,31 Maret
|
Pemasangan kontruksi generator
|
Selasa,3 april
Rabu,4 April
Kamis, 5 april
Sabtu, 7 april
|
Perawatan,service
generator DC 1 phase
Pembubutan komutator
dan cincin geser
|
Senin, 9 april
|
Pencatatan data motor,
membongkar kontruksi motor dan melepaskan belitan motor induksi 1 phase yang
terbakar
|
Selasa,10 april
|
Pemasangan kertas
isolasi (PRESPAN) untuk motor 1 phase dan 3 phase
|
Rabu,11 april
|
Perawatan, service
mesin DC 1 phase
|
Kamis,12 april
|
Pemasangan kontruksi mesin
induksi yang menggunakan brake
|
Jumat,13 april
|
Pemasangan stator dan
rotor,serta melakukan pengukuran arus star beban kosong
|
Sabtu,14 april
|
Mengukur tahanan
isolasi dengan menggunakan meger,mengganti bearing dan perbaikan terhadap
rumah bearing
|
Senin,16 april
|
Pencatatan data motor,
membongkar kontruksi motor dan melepaskan belitan motor induksi 3 phase yang
terbakar
|
5.2 RINCIAN KEGIATAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG DI BIRO SAPTA
TEKNIK TEMPAT PERBAIAKAN MESIN LISTRIK
Kamis,16 februari 2012
Pada hari ini penulis melakukan :
Perkenalan dengan teknisi dan pekerja
harian
Jum’at,17 februari 2012
Melihat proses pembongkaran mesin-mesin
listrik
Sabttu,senin,selasa,rabu,kamis ,18,20,21,22,23 februari
Pada
umumnya kegiatan yang dilakukan kelima hari ini sama yaitu :
- Pencatatan data motor
- Membongkar kontruksi motor
- Melepaskan belitan motor 1 fase dan 3 fase
Gambar
1.1 Motor induksi 1 fase
Langkah–langkah urutan
yang benar untuk
melepas rotor pada rumah stator yang aman
dan benar dan melepas kumparan–kumparan stator :
a.Melepas pasak/spey
untuk pulley
bMelepas pulley
c.Membuat
tanda kesejajaran
dMembuka baut
e.Membuka/melepas tutup penopang
f.Mengeluarkan
rotor dari rumah stator
g.Melepas pasak bambu pada alur–alur stator
h.Melepas belitan–belitan kawat pada
alur stator.
Tujuan kita harus
memberi suatu tanda pada kedua
tutup untuk rumah stator dan kepala kumparan pada
saat kita membongkarnya agar
pada waktu pemasangan kembali kedua tutup dan
As rotor tidak tertukar letaknya serta
untuk memudahkan pemasangan mur baut. Akhirnya kembali pada posisi semula
Membersihkan
rotor dari kotoran sebab
apabila rotor dalam keadaan
kotor pada waktu
memasang kembali,
maka akan menjadi sulit dan disamping itu akan menyebabkan menimbulkan gesekan
pada inti dengan stator.
Data Motor Kapasitor :
P = 0,75 KW Test kosong = 1,5 A
E = 230 Volt LS = 5
cm
I = 4.2 Amper DR = 5,2 cm
N = 2800 r.p.m G
= 24 Alur
F = 50 Hz C
= 12 µ
P2
U1
U2
P1
C
Input
Powe
Gambar
1.2 Bentangan belitan memusat motor
kapasitor
Langkah :
Runing Starting
0 - 4 = 61
belit
0 - 8 =
130 belit
-
6 = 63
belit
- 10 = 145 belit
-
8 = 63
belit
-
10= 63 belit
Diameter kawat Ф =
0,55
Ф = 0,45 m/m
U1 – U2 = Belitan utama ( RUNING )
P1 – P2 = Belitan pembantu ( STARTING )
C = Kapasitor

Gambar 1.3 Motor
Kapasitor Menggunakan Pemutus Sentrifugal Switch

Gambar 1.4 Kontruksi
motor induksi 1 fase menggunakan centrifugal switch
P2
U1
U2
P1 

















































































Gambar 1.5 Bentangan
belitan memusat motor 1 fase
Data Motor :
P = 205 W Test
Kosong = 0,2 A
E = 380 V LS = 3 cm
I = 0,5 A DR = 8 cm
N = 1425 r.p.m G = 24 Alur
F = 50 Hz
C = 4 µF
Langkah
Runing :
Strarting :
0-1 = 70
belit 0-3 = 300 belit
-3 = 276 belit
-5 = 153 belit
-5 = 172 belit
![]() |
U1 P1
P2 U2
C
Centrifugal
Switch
Input Power
Gambar 1.6 Bentuk penyambungan motor kapasitor menggunakan
Centrifugal Switch
Jum’at , 24 februari
Mengganti bearing
motor induksi 1 fase dan 3 fase

Gambar 1.7 Proses
pelepasan bearing
Bearing Remover adalah suatu alat pencabut atau melepas
bearing (lakher), tanpa harus melakukan pemukulan yang sangat berdampak kurang
bagus terhadap mounting atau rumah bering, dengan kata lain bisa pecah dan
berakibat fatal.
Sabtu,Senin,Selasa,Rabu,
25,27.28,29 februari 2012
Pemasangan belitan motor induksi 3 phase
75KW,Sampai dengan dicelupkan dalam isolasi
( cairan Pernis) dan di panasi
Data Motor Induksi 3
fasa :
Daya =
75 KW
Tegangan =
380/420 Volt
Arus =
130 Amp
Kecepatan = 1500
r.p.m
Kutup = 4 Pole
Frekuensi = 50
Hz
G =
48 alur
Langkah :
Hubungan DELTA
Bentuk sambungan motor
R S T
![]() |
M
Bentuk penyambungan belitan :
W:
W3 – XII + W9 – VI
X
: X4 – I + X10 – VII
Y
: Y5 – II + Y11 – VIII
Z
: Z6 – III + Z12 - IX

Gambar 1.8 Stator
motor induksi dengan sebagian kumparan

Gambar 1.9 Stator
motor induksi dengan kumparan lengkap


Gambar 2.1 Stator
motor induksi yang sedang dicelupkan dalam isolasi dan dipanas
Y11
W9
U1
IX X
VIII
XI
X10
Z12
VI
I
V2
V8
VII
XII
Z6
X4 V
II
IV
III U7
W3
Y5
Gambar 2.2 Bentangan belitan Jerat ( belitan Gelung )
Sabtu, 3 maret 2012
Melakukan
perawatan,service pada motor DC 1 phase

Gambar 2.3 Motor DC 1
fase

Gambar 2.3.1 Pengujian
Hubung singkat pada Jangkar
DC
MOTOR atau MOTOR SYNCRONOUS sebuah mesin yang merubah tenaga listrik menjadi
tenaga gerak putar lewat perbedaan kutub.Kelebiham dari motor ini torsinya
besar,sangat kuat
Sikat
arang ( carbon brush) adalah bagian dari stator. Sikat ini ditahan oleh
pemegang sikat ( brush holder )
Sebuah
komutator terdiri dari segmen-segmen tembaga, dimana setiap ujungnya disambungkan
dengan ujung lilitan rotor. Komutator adalah bagian mesin listrik yang perlu sering
dirawat dan dibersihkan. Bagian ini bersinggungan dengan sikat arang untuk memasukkan
arus dari jala-jala ke rotor.
PengujianHubungsingkat
pada Jangkar.
Alirkan
listrik DC melalui komutator, dekatkan sebuah kompas dengan jangkar, lakukan
pengamatan jarum kompas akan berputar kearah jangkar. Hal ini membuktikan
adanya medan elektromagnet pada jangkar, artinya lilitan jangkar berfungsi
baik. Tetapi jika jarum kompas diam tidak bereaksi,artinya tidak terjadi
electromagnet karena belitan putus atau hubung-singkat ke inti jangkar
Selasa, 6 maret 2012
Perbaikan generator Arus Searah DC. Mengganti
diode dan melakukan perawatan pada carbon brush dan cincin geser.

Gambar 2.4 Generator
Arus Searah DC
Dioda merupakan
suatu peralatan yang berfungsi mengubah arus bolak-balik dari AC exiter
generator menjadi arus searah yang akan digunakan sebagai eksitasi generator
utama ( main generator ).
Perbaikan
rotating diode dengan membersihkan rotating dioda dan mengukur tahanan diode.
Pengujian diode dapat dilakukandengan metode uji resistansi, dengan menggunakan
ohmmeter. Resistansi diode harus terbaca be-sar dari satu arah pengukuran, dan
terbaca kecil pada arah pengukuran sebaliknya
Jum’at,Sabtu,Senin,Selasa
, 9,10,12,13 maret 2012
Pemasangan belitan motor induksi 3 phase ,
3000 r.p.m Sampai dengan di celupkan dalam
isolasi (cairan pernis) dan di panasi dan melakukan tes beban kosong

Gambar 2.5 Stator
motor induksi dengan sebagian kumparan

Gambar 2.6 Mengukur
arus star dengan Tang ampere
![]() |
U 















![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||


![]() |



![]() |
|||
![]() |
|||





Z 















X
V
Gambar 2.7 Bentangan
belitan Jerat ( Belitan Gelung )
Data Motor :
Daya = 60 Hp/45 KW Frekuensi = 50 Hz
Tegangan = 380 V – 415 V Alur
= 48 Alur
Arus = 75 Amp. Kutub = 2 Pole
Kecepatan =2250 r.p.mLangkah :
Diameter kawat O :
1,0
x 3
1,0
x 3
1,0
x 3
Hubungan DELTA
Bentuk sambungan motor
R S T
![]() |
M
.
Sabtu,17 maret 2012
Pengecekan rotor generator DC 3 phase dan
memasang kontruksi generator

Gambar 2.8 Pengecekan
Rotor Generator menggunakan Multitester dan Gloumer

Gambar 2.9 Pemasangan
Brush dan Holder

Gambar 2.9 Diode 3
fase
Senin,19 maret 2012
Percobaan test
beban kosong motor induksi 3 phase dengan 2 kecepatan

Gambar 2.10 mengukur
tahanan kawat dengan AVO meter, arus start maupun arus nominal dengan Tang
ampere dan putaran rotor dengan Tacho meter

Gambar Motor induksi
dengan 2 kecepatan
Senin,Selasa,Rabu,Kamis,Jum’at ,26,27,28,29,30 maret
Perbaikan generator AC 3 phase
-pencatatan data
generator
-membongkar kontruksi
generator dan melepaskan kumparan
-pemasangan kertas isolasi
-pemasangan belitan sampai dengan
di celupkan ke dalam isolasi (cairan
pernis) dan di panaskan

Gambar 3.1 Generator
AC dengan kumparan penuh yang sudah dicelupkan dalam isolasi

Gambar 3.2 Penyambungan
di terminal dan pemasangan exiter stator
Data Generrrator :
Daya
( S ) = 250 KVA
Daya ( P ) = 200 KW
Tegangan = 380 Volt
Exiter
Volt = 42
Arus = 379,8 Amp
Amp
Volt = 2,3
Frekuensi = 50 Hz
Kecepatan = 1500 r.p.m
Kutub = 4 Pole
Alur = 60
Langkah :
0 – 9 ( 5 seri
rata )
O = 1,30 x
15
Wind = 3 belit ½ Alur = 45
![]() |
Y11
IX







XI
W9


X![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
I 













![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
V2
X10 ![]() |
|||



![]() |
|||
![]() |
|||




![]() |
|||
![]() |
|||
V8![]() |
|||
![]() |
|||



W3 IV
V
III
Z6
Y5
U7
Gambar 2.4 Bentangan
belitan Jerat ( Belitan Gelung )
Bentuk Penyambungan : Connection
Selasa,Rabu,Kamis,Sabtu,3,4,5,7 april 2012
Perawatan,service generator AC - DC 1 phase

Gambar
2.5 Rotor Generator

Gambar
2.6 Stator Generator

Gambar
2.7 Pembubutan Komutator dan Slip Rings
Kamis 12 april
Pemasangan kontruksi mesin induksi yang
menggunakan brake.

Gambar
2. 8 Motor Induksi 3 fasa menggunakan brake
Pengereman Dinamik
Pengereman untuk menghentikan putaran motor induksi dapat dirancang secara dinamik yaitu menggunakan sistem pengereman yang dilakukan dengan membuat medan magnetik motor stasioner. Keadaan tersebut dilaksanakan dengan menginjeksikan arus DC pada kumparan stator motor induksi tiga fasa setelah hubungan kumparan stator dilepaskan dari sumber tegangan suplai AC. Metode pengereman dinamik (dynamic braking) memiliki keuntungan antara lain kemudahan pengaturan kecepatan pengereman terhadap motor induksi tiga fasa
Pengereman dinamik digunakan untuk menghentikan putaran rotor motor induksi. Tegangan pada stator diubah dari sumber tegangan AC menjadi tegangan DC dalam waktu yang sangat singkat. Torsi yang dihasilkan dari pengereman tergantung pada besar arus DC yang diinjeksikan pada belitan stator.
Pengereman untuk menghentikan putaran motor induksi dapat dirancang secara dinamik yaitu menggunakan sistem pengereman yang dilakukan dengan membuat medan magnetik motor stasioner. Keadaan tersebut dilaksanakan dengan menginjeksikan arus DC pada kumparan stator motor induksi tiga fasa setelah hubungan kumparan stator dilepaskan dari sumber tegangan suplai AC. Metode pengereman dinamik (dynamic braking) memiliki keuntungan antara lain kemudahan pengaturan kecepatan pengereman terhadap motor induksi tiga fasa
Pengereman dinamik digunakan untuk menghentikan putaran rotor motor induksi. Tegangan pada stator diubah dari sumber tegangan AC menjadi tegangan DC dalam waktu yang sangat singkat. Torsi yang dihasilkan dari pengereman tergantung pada besar arus DC yang diinjeksikan pada belitan stator.
Juma’at,13 april.
Pemasangan stator dan rotor,serta melakukan
pengukuran arus beban kosong.

(a)
(b)
Gambar
2.9 a,b. Pemasangan rotor stator dan tes arus star dengan Tang ampere
Sabtu,14 april.
Mengukur tahanan isolasi
dengan menggunakan meger,mengganti bearing dan perbaikan terhadap rumah bearing

Gambar
3.1 Pengukuran tahanan isolasi dengan meger

Gambar
3.2 Rumah bearing
Senin,16 april
Pencatatan data motor,
membongkar kontruksi motor dan melepaskan belitan motor induksi 3 phase yang
terbakar
BAB VI
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat
diperoleh dari kegiatan magang sebagai berikut :
Dalam membongkar kumparan suatu
motor diperlukan ketelitian danketelatenan. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan
yang kita kerjakanmenghasilkan pekerjaan yang baik
Stator. Secara prinsip stator
adalah bagian dari motor listrik yang tidak berputar disamping itu pada stator
terdapat alur–alur yang berisi kumparan–kumparan kawat.
Rotor. Secara prinsip rotor
adalah bagian dari motor listrik yang berputar. Rotor pada motor listrik dapat
dibagi menjadi:
1.Rotor belit
2.Rotor sangkar
Bila Jumlah kutub ditambah maka yang
terjadi putaran rotor yang dihasilkan akan berkurang. Bila jumlah kutub pada
motor dikurangi maka yang terjadi putaran dari motor akan bertambah.
Bentuk kumparan stator dari motor
induksi 1 fasa maupun 3 phasa dapat dibagi menjadi 3. Bentuk kumparan–kumparan
yang dimaksud adalah
a.Kumparan jerat atau lilitan
bertumpuk
b.Kumparan sepusat
c.Kumparan gelombang
Untuk dapat mengetahui suatu
kumparan motor induksi masih baik dilakukan dengan mengukur tahanan isolasi
menggunakan meger
Rumus untuk melilit stator motor
AC
2.p 2.p
2.p.m G
KAL
Ns
Ys = Langkah alur dari sisi kumparan ke 1
kesisi kumparan ke 2
G = Jumlah alur
2p = Jumlah kutub
P = Jumlah pasang kutub
q = Jumalah kumparan tiap kelimpok
m = Jumlah fase
KAR = Kisar alur dalam derajat
radial
KAL = Kisar alur dalam derajat
listrik
Kp = Kisar fase
K = Jumlah sisi kumparan dalam tiap kutub
Ns = Putaran sinkron
F =
Frekuensi jala-jala
Motor Induksi tiga fasa sangat
tepat dalam aplikasi konveyor karena konveyor memerlukan daya untuk
menggerekakan rantai yang cukup besar dan memerlukan sistem pengereman yang
bisa diatur sehingga akan memudahkan dalam pengkerjaan tugas
DAFTAR PUSTAKA
Tim Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Jogjakarta, 2001,“Menggulung Ulang Mesin Listrik” ,Dikmenjur.
Eugene C. Lister, Ir. Drs. Hanapi
Gunawan, MesinDan Rangkaian Listrik, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1993.
Fizgerald, Kingsley, Umans, Mesin - Mesin Listrik,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 1997.
Fizgerald, Kingsley, Umans, Mesin - Mesin Listrik,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 1997.





























Tidak ada komentar:
Posting Komentar