Cari Blog Ini

Jumat, 25 Mei 2012

magang


BIRO SAPTA TEKNIK





SURAT KETERANGAN
Nomor : 059/2/07/srt/2012


Yang bertanda tangan dibawah ini Pimpinan BIRO SAPTA TEKNIK dengan ini menerangkan dengan sebenarnya,bahwa:

            Nama                                      : Muchammad E Ramalan
            Tempat tanggal lahir            : Ambon 29 Juni 1987
            NIM                                        : 2005-11-019
            Jurusan                                  : Teknik Elektro,STT PLN Jakarta


Yang bersangkutan adalah benar telah melaksanakan MAGANG dibagian Perbaikan Mesin-Mesin Listrik,BIRO SAPTA TEKNIK pada tanggal 16 Februari s/d 16 April 2012

Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.










Jakarta,17 April  2012






          Pemilik


LEMBARAN PENGESAHAN

MAGANG
DI PERBAIKAN MESIN-MESIN LISTRIK
BIRO SAPTA TEKNIK


Di ajukan sebagai Salah Satu Syarat Akademik Strata Satu (S1)
Jurusan Teknik Elektro

Tempat Kerja Praktek         : BIRO SAPTA TEKNIK
Tanggal Praktek                   : 16 Februari sampai dengan 16 April





OLEH





Muchammad E Ramalan     : 2005-11-019

















                Pemilik                                                                          Teknisi



LEMBARAN PENGESAHAN

MAGANG



DI PERBAIKAN MESIN-MESIN LISTRIK
BIRO SAPTA TEKNIK


Telah melaksanakan MAGANG selama tiga bulan terhitung mulai tanggal 16 Februari sampai dengan 16 April.







OLEH





MUCHAMMAD E RAMALAN     : 2005-11-019



                                                            Jakarta,15 mei 2012

Menyetujui dan Mengesahkan


              Menyetujui                                                             Mengetahui
           




      Ir. Sampurno SP.MT                                              Ir. Sampurno SP.MT
 Ketua Jurusan Teknik Elektro                                   Pembimbing Magang       
                                                                                

KATA PENGANTAR









    Segala puji bagi Tuhan yang melimpahkan rahmat-Nya sehingga ;aporan MAGANG di BIRO SAPTA TEKNIK ( Perbaikan Mesin-Mesin Lisreik) dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menjalankan MAGANG.


Penulis sadar bahwa masih jauh dari sempurna,hal ini disebabkan waktu persiapannya yang cukup singkat dan juga keterbatasan pengetahuanpenyusun sendiri. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dikemudian hari khususnya bagi penulis sendiri dan juga bagi para pembaca. Saran dan kritik atas segala kekurangan dari laporan ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih



                                                                                   







                                                                                    Jakarta,7 mei 2012






                                                                                                Penulis


                                                                                                                                   



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBARAN PENGESAHAN TIM PENGUJI MAGANG
KATA PENGANTAR   
DAFTAR ISI


BAB I PENDAHULUAN
1.1  Pendahuluan      
1.2 latar Belakang Magang    
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang        
1.4 Tujuan Pelaksanaan Magang      
1.5 Metode Penulisan Magang     
1.6 Batasan Masalah Magang
1.7 Sistematika Penulisan Magang

BAB II TINJAUAN UMUM BIRO SAPTA TEKNIK PERBAIKAN MESIN LISTRIK
2.1 Sejarah Umum Perusahaan
2.2 Visi da Misi Perusahaan

BAB III MEKANISME PROSES PERBAIKAN MESIN LISTRIK

BAB IV HITUNGAN SEDERHANA PERBAIKAN MESIN LISTRIK MOTOR INDUKSI SATU FASE DAN TIGA FASE
4.1 Menggulung motor tiga fase
4.2 Motor dengan kecepatan ganda
4.3 Menggulung motor satu fase

BAB V PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANGPERBAIKAN MESIN LISTRIK
DI BIRO SAPTA TEKNIK
5.1 Tabel jadwal kegiatan magang
5.2 Rincian kegiatan dan pelaksanaan magang

BAB VI KEAIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ABSENSI MAGANG



 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Motor listrik atau bisa di sebut juga dengan dinamo merupakan aplikasi dari kita belajar listrik magnet.
Bagian ini menggambarkan ciri-ciri utama motor listrik.
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama :
  • Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
  • Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
  • Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
  • Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok .
  • Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.

  • Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan).
  • Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.



 1.2 Latar Belakang Magang

Di bidang listrik, mesin merupakan sebuah perangkat berupamotor-generator.Perbedaan istilah tersebut dibuat berdasarkan perbedaanfungsi operasinya.Motor ialah alat yang mengubah energi listrikmenjadi energi mekanik putaran. Sedangkan generator adalah alatyangmengubah energi mekanik menjadi energi listrik.Jadi, se-buah mesin listrik dapat difungsikan sebagai generataor, atau se-bagai motor.
Terdapat dua jenis motor:
1) motor DC,
2) motor AC
Demikian pula dengan generator. Terdapat dua jenis generator:
1) generator AC,
2) generator DC

Bagian utama mesin listrik terdiridari dua bagian: yaitu bagianbergerak yang disebut Rotor, dan bagian diam yang disebut Stator. Masing-masing bagian mempunyai lilitan kawat. Pada Stator, lilitan kawat berfungsi sebagai pembangkit medan magnet, sedangkan pada Rotor, lilitan berfungsi sebagai pembangkit gaya gerak listrik.
 Mesin listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan energi listrikdalam kehidupan sehari-hari,mesin listrik sering digunakan dalam kehidupan rumah tangga,kantor maupun pabrik-pabrik.
 Setiap perusahan tidak pernah lepas dari penggunaan mesin listrik yang digunakan sebagai penggerak dan pembangkit tenaga listrik untuk melakukan produksi.
       






                                                                                                                                               
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang
       Tempat dan waktu pelaksanaan magang yang penulis laksanakan sebagai berikut:
          Perusahaan      : BIRO SAPTA TEKNIK
          Alamat              : Jalan Duri  Kosambi Raya Cengkareng Jakarta Barat.
          Waktu               : 16 Februari sampai dengan 16 April


1.4 Tujuan Pelaksanaan Magang
        Maksud dari penulisan laporan Magang ini adalah :
1.  Magang merupakan salah satu mata kuliah wajib dijurusan Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknik – PLN Jakarta.
2.  Untuk menambah wawasan sesuai bidang ilmu yang kami tekuni yaitu Teknik Konsentrasi  Tenaga Listrik.
3.  Mengetahui cara kerja perbaikan mesin-mesin listrik.
4.  Menjalin kerja sama yang baik antara perguruan tinggi dan tempat magang dilaksanakan.


1.5 Metode Pelaksanaan Magang
       Dari penyusunan laporan magang ini, sumber data-data yang diperoleh adalah dari :
1. Buku panduan di BIRO SAPTA TEKNIK.
2. Penjelasan-penjelasan dari para pembimbing BIRO SAPTA TEKNIK
3. Tanya jawab langsung antara penulis dengan para karyawan BIRO SAPTA TEKNIK
4.  Yang langsung menangani pekerjaan tersebut.
5. Hasil pengamatan  magang dilapangan
6. Dengan mencari buku-buku  referensi dari beberapa pustaka dan mengambil artikel-artikel dari website yang dapat menunjang penyusunan laporan  ini.

1.6 Batasan Masalah
       Mengingat masalah yang akan diangkat dari laporan magang ini mempunyai ruang lingkup yang cukup luas,maka penulis membatasi masalah laporan magang ini :
1. Memahami secara menyeluruh kegiatan perbaikan mesin listrik
2. Ada jadwal kegiatan
3. Tidak membahas perhitungan secara mendetail.

1.7 Sistematika Penulisan Laporan Magang
      Laporan ini terdiri dari empat bab yang secara garis besar diuraikan sebagai berikut:

BAB I    PENDAHULUAN
              Membahasa mengenai latar belakang , waktu dan tempat pelaksanaan, judul    laporan ,tujuan penulisan, batasan masalah,dan sistematika penulisan.

BAB II  TINJAUAN UMUM BIRO SAPTA TEKNIK PERBAIKAN MESIN-MESIN LISTRIK.                                                                                                                                                                                                 
              Membahas mengenai sejarah umum perusahan, Visi dan Misi perusahaan

BAB III   MEKANISME PROSES PERBAIKAN MESIN LISTRIK  

BAB IV   HITUNGAN SEDERHANA PERBAIKAN MESIN LISTRIK MOTOR  INDUKSI SATU FASE DAN TIGA FASE

Bab ini membahas mengenai menggulung motor tiga fase,motor dengan kecepatan ganda dan  menggulung motor satu fase
                                                             

BAB V   PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANGPERBAIKAN MESIN LISTRIK DI BIRO SAPTA TEKNIK

Membahas tentang macam-macam kegiatan selama magang dari tanggal 16 februari sampai dengan 16 april 2012 serta berbagai penjelasan mengenai magang yang dilaksanakan.

BAB VI  KESIMPULAN
 Membabahas mengenai kesimpulan dari pelaksanaan magang yang telah dilaksanakan
Dan memberikan saran kepada PLN agar meningkatkan kualitas pekerja yang ahli dibidang perbaikan mesin-mesin listrik























                                                                                                                                       
BAB II

TINJAUAN UMUM DI BIRO SAPTA TEKNIK TEMPAT PERBAIKAN MESIN LISTRIK

2.1  Sejarah Umum Perusahaan
       Berdiri pada tahun 1988 telah didirikan BIRO SAPTA TEKNIK yang merupakan tempat perbaikan mesin-mesin listrik dalam menunjang setiap perusahan yang tidak pernah lepas dari penggunaan mesin listrik yang digunakan sebagai penggerak dan pembangkit tenaga listrik untuk melakukan produksi.
       BIRO SAPTA TEKNIK betempat di Cengkareng Kelurahan duri Kosambi Jakarta Barat. Perusahan ini berbentuk BIRO swasta penawaran jasa perbaikan mesin kistrik dan penjualan mesin-mesin listrik. BIRO SAPTA TEKNIK telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan di Indonesia seperti KAESER perusahaan penjualan kompresor          ,MATAHARI SURYA PRIMA,METROFED,CITRA ABADI,PLN,dan beberapa perusahan lainnya dimana setiap perusahan tidak pernah lepas dari penggunaan mesin listrik yang digunakan sebagai penggerak dan pembangkit tenaga listrik untuk melakukan produksi.

2.2  Visi dan Misi
Visi
Menjadi yang terbaik,cepat dan tepat dalam proses produksinya,service yang memuaskan pada pelanggannya,pada sector pembengkelan di Indonesia.

Misi
Selalu meningkatkan kualitas dengan menambah peralatan yang lebih modern,armada yang memadai dan pekerja yang ahli dibidangnya masing-masing untuk memberikan hasil yang maksimal dalam penanganan seluruh pelanggan.

















                                                                                                                                   
BAB III
MEKANISME PROSES PERBAIKAN MESIN LISTRIK
Salah satu tujuan perawatan dan perbaikan adalah agar peralatan mencapai umur maksimum daripada mengganti dengan yang baru. Namun hal ini tidak dapat diberlakukan secara umum tergantung dari macam dan jenis serta teknologi dari peralatan tersebut.
Untuk mencapai tujuan tersebut, suatu kebijakan perawatan dan perbaikan harus diarahkan pada efisiensi dan efektifitas kerja, tidak bersifat reaktif (bertindak apabila peralatan mengalami kerusakan) melainkan harus bersifat proaktif (bertindak/merencanakan suatu tindakan sebelum peralatan rusak atau tidak dapat melaksanakan fungsinya sama sekali).
Tindakan perbaikan merupakan konsekuensi logis dari usaha perawatan dan perbaikan dikategorikan menjadi :
  • Perbaikan darurat (Perbaikan tak terencana)
  • Perbaikan berdasarkan permintaan
  • Trouble Shooting (Breakdown)
  • Penggantian sebagian
  • Penghapusan
1. Perbaikan Darurat
Perbaikan darurat artinya perbaikan yang harus segera dilaksanakan untuk mencegah akibat yang lebih berat dan parah, atau kerusakan yang bisa mengakibatkan kecelakaan pada pemakai dan penyebabkan kerusakan lebih besar pada peralatan.
2. Perbaikan Berdasarkan permintaan
Perbaikan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak bekerja dengan normal. Peralatan tersebut biasanya masih bisa digunakan, tetapi tidak dapat dioperasikan. Usaha perbaikan yang dilakukan akan meningkatkan kembali daya guna peralatan.
3. Trouble Shooting (Breakdown)
Prinsipnya hampir sama dengan perbaikan berdasarkan permintaan, yaitu kerusakan terjadi tanpa terduga. Trouble shooting juga bertujuan untuk meningkatkan daya guna peralatan, yang berbeda adalah waktu perbaikan. Kalau perbaikan berdasarkan permintaan adalah perbaikan yang hanya akan dilaksanakan setelah ada permintaan untuk itu, sedangkan trouble shooting adalah perbaikan yang tidak boleh ditunda dan segera dilakukan pada saat terjadinya breakdown (kerusakan). Dengan kata lain trouble shooting itu adalah perbaikan darurat.
4. Penggantian Sebagian
Dilakukan apabila sukucadang yang rusak tidak dapat diperbaiki lagi sehingga bagian tersebut harus diganti dengan yang baru, atau bila biaya perbaikan lebih tinggi dari pada biaya penggantian. Atau penggantian sukucadang yang dilakukan secara berkala, misalnya penggantian oli mesin, penggantian bearing, penggantian terminal dan lainlain.
5. Penghapusan
Memindahkan peralatan yang rusak dari tempat kerja. Penghapusan dilakukan melalui pertimbangan matang, dan setelah segala usaha-usaha perawatan tidak mungkin lagi dapat memperbaiki peralatan tersebut, atau bila peralatan tersebut telah mencapai batas usia pakainya.
Perbaikan Dasar Motor Induksi
Konstruksi motor induksi relatif sederhana bila dibandingkan dengan motor arus searah atau motor sinkron, sehingga prosedur pemeliharaannya tidak terlalu sulit. Apabila dirawat dengan baik dan rutin motor Induksi bisa dipergunakan bertahun-tahun.
Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan meskipun telah dilakukan perawatan secara rutin, gangguan atau kerusakan masih mungkin terjadi, baik kata faktor usia, hubung singkat pada lilitan, dan sebagainya.
Gangguan/kerusakan pada motor induksi hampir sama dengan gangguan mesin-mesin listrik lainnya, ialah gangguan elektris dan mekanis, seperti:
  • Kumparan stator terhubung singkat dengan rangka;
  • Kumparan stator terhubung singkat satu dengan lainnya;
  • Kumparan stator terputus;
  • Hubungan dari kumparan stator ke terminal terputus;
  • Bantalan aus;
  • Poros motor tidak lurus.
Untuk menentukan jenis kerusakan yang terjadi pada motor induksi tiga fasa dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
  1. Putar poros motor dengan menggunakan tangan, lalu rasakan apakah ringan atau berat. Kalau terasa berat kemungkinan ada kerusakan pada bantalan atau adanya gesekan antara bagian rotor dengan stator;
  2. Kalau poros dapat diputar secara normal (tidak berat), kemungkinan kerusakan ada pada terminal motor atau belitan stator.
http://rafkichandra.files.wordpress.com/2011/07/072711_1113_memperbaiki1.png?w=614
Gambar 1. Menguji Poros Motor
Memeriksa Kumparan Stator Motor
Untuk memeriksa belitan stator motor, peralatan yang dibutuhkan adalah :
  • Satu buah AVO meter
  • Satu buah Megger ± 500 s.d 1000 V
  • Satu buah kunci pas
  • Satu buah palu
  • Sebilah kayu
  • Treker ( Ulir Penarik)
Adapun langkah pengukurannya adalah:
  1. Periksa terlebih dahulu apakah ada kawat dari terminal motor ke bagian dalam motor yang terputus;
  2. Selanjutnya periksa, untuk mengetahui apakah ada kawat antar fasa yang terhubung;
  3. Bila berdasarkan hasil pengamatan pada langkah (1) dan (2) tidak ada kawat yang putus atau hubung singkat, maka lanjutnya dengan langkah (4);
  4. Gunakan AVO meter untuk menguji apakah ada kumparan yang putus atau terjadi hubung singkat antar belitan stator. Dalam keadaan baik, nilai resistansi antar kumparan hampir sama.
http://rafkichandra.files.wordpress.com/2011/07/072711_1113_memperbaiki2.png?w=614
Gambar 2. Pengujian Belitan Stator Dengan AVO Meter
Periksa nilai resistansi antara terminal:
U – X = ……………Ohm
V – Y = ………….. Ohm
W – Z = ………….. Ohm
Bila nilai tahanannya tidak sama, maka ada beberapa kemungkinan:
  • Nilai resistansi antar ujung kumparan yang sama mendekati tak terhingga, kemungkinan ada belitan putus.
  • Nilai resistansi tidak sama, kemungkinan terjadi hubung singkat antar kumparan atau dari kumparan ke rangka motor.
Selanjutnya bila berdasarkan pengujian ada indikasi kumparan putus atau hubung singkat, maka lakukan pembongkaran motor untuk mengetahui kondisi bagian dalam dari belitan stator.
Berikut ini langkah-langkah untuk membongkar motor dan menguji bagian dalam belitan stator.
1. Lepaskan mur-mur yang ada pada bagian penutup rangka motor dengan menggunakan kunci pas;
http://rafkichandra.files.wordpress.com/2011/07/072711_1113_memperbaiki3.png?w=614
Gambar 3. Melepas Mur Tutup Rangka Motor
2. Bila mur-mur sudah dilepas semuanya, gunakan treker (penarik ulir) untuk melepas rotor dari rangka motor, alternatif lain gunakan palu dan bilah kayu untuk mendorong penutup motor dari rangka, dengan cara memukul poros motor secara perlahan-lahan.
http://rafkichandra.files.wordpress.com/2011/07/072711_1113_memperbaiki4.png?w=614
Gambar 4. Melepas Penutup Motor dengan Treker
http://rafkichandra.files.wordpress.com/2011/07/072711_1113_memperbaiki5.png?w=614
Gambar 5. Melepas Penutup Motor dengan Palu
3. Setelah terbuka lepas bagian rotor dari rangka motornya.
http://rafkichandra.files.wordpress.com/2011/07/072711_1113_memperbaiki6.png?w=614
Gambar 6. Memisahkan Bagian Rotor dari Rangka Motor
4. Selanjutnya dengan menggunakan Megger atau Insulation Tester ukur resistansi isolasi antar belitan fasa dan antara masing-masing belitan dengan rangka motor. Nilai resistansi isolasi belitan yang baik, minimum sebesar 1KOhm/Volt, jadi kalau tegangan kerja motor 220 Volt, maka resistansi isolasinya harus 220 KOhm. Bila resistansi isolasinya kurang dari 220 KOhm, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
5. Perhatikan apakah ada kawat yang terkelupas atau cacat, kalau kerusakan isolasinya tidak terlalu serius, perbaikan dapat dilakukan dengan cara memberi vernish lagi pada permukaan belitan.
http://rafkichandra.files.wordpress.com/2011/07/072711_1113_memperbaiki7.png?w=614
Gambar 7. Pemeriksaan Belitan Stator dengan Megger
































BAB IV
HITUNGAN SEDERHANA PERBAIKAN MESIN LISTRIK
MOTOR INDUKSI SATU FASE DAN TIGA FASE


     Pada teori dasar tentang mesin-mesin listrik telah diterangkan bahwa generator 2 fase dan 3 fase itu dapat dipakai sebagai motor listrik. Artinya,apabila generator 2 fase yang tidak diputar dipasang pada tegangan 2 fase, maka generator itu akan berputar jadi bekerja sebagai motor listrik. Tetapi apabila rotornya yang berupa kutub-kutub diganti dengan rotor sangkar maka motor itu berubah menjadi induksi 2 fase atau 3 fase yang kecepatan putarnya lebih kecil dari pada kecepatan synchroonnya. Oleh karena itu dinamakan motor asychroon 2 fase atau 3 fase. Karena gulungan stator tidak diubah maka cara menggulung belitan stator untuk motor induksi 2 fase atau 3 fase itu persis sama dengan cara menggulung generator 2 fase atau 3 fase.
Juga telah diterangkan bahwa motor induksi fase dapat dipasang pada jaring-jaring 1 fase asalkan pada belitan statornya dipasang kapasitor ( kondensator ). Selanjutnya motor 2 fase yang dipasang kapasitor dinamakan motor kapasitor atau motor satu fase.


Motor kapasitor adalah motor satu fase yang salah satu belitannya telah diganti dengan ukuran penampang  yang lebih kecil dan jumlah lilitannya lebih banyak sehingga arus-arus pada belitan I dan pada belitan II saling bergresekan fase. Dengan memasang kapasitor seri dengan belitan yang diubah itu maka geseran fase antara perhitungan motor ini dipandang sebagai motor satu fase, selanjutnya kumparan satu yang dengan penampang besar dinamakan belitan ( kumparaan ) utama,dan ujung-ujungnya diberi tanda U1 dan U2. Sedangkan belitan yang dengan penampang kecil dinamakan belitan penjalan ( star winding ). Dinamakan belitan penjalan karena belitan ini terpasang pada jaring-jaring hanya pada saat motor mulai berputar saja.dan setelah motor berputar mendekati kecepatan penuh,belitan penjalan ini diputuskan dari jaring-jaring,sehingga motor hanya berputar dengan satu belitan saja utama saja. Dengan demikian pemakaian tenaga listrik berkurang.

 Kondensator untuk motor kapasitor yang dayanya kecil,umumnya belitan pembantunya tetap terpasang tidak diputuskan waktu motor bekerja penuh. Untuk itu maka dipakailah kondensator yang tahan terus menerus dialiri arus. Kondensator ini dinamakan RUNCAPASITOR sedangkan kondensator yang harus diputuskan setelah motor bekerja kecepatan penuh dinamakan START CAPASITOR cara pemutusnya dapat menggunakan pemutus sentrifugal relay ( pemutus magnet listrik ),pemutus waktu (timer).
     








MENGGULUNG MOTOR TIGA FASA

II.ALAT DAN BAHAN
Peralatan yang harus disediakan sebagai acuan dalam melilit stator adalah sebagai berikut:
Alat :
Kunci pas/ring
Obeng
Tracker
Palu
AVO meter
Megger/insulation tester
Solder
Tacho meter
Sikat kawat


Bahan :
Kawat email
Kertas prespan/insulation paper
Lak/insulation laquer
Selongsong (slove)
Kertas gosok
Kabel NYAF
Pelumas/grace
Kuas
Timah/tinnol
III.TEORI PENDUKUNG
Bentuk kumparan:
1. Memusat/konsentris/spiral winding
2. Jerat/buhul/lap winding
3. Gelombang

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy_WcyY3a7Smq8hUmo-Z-4EKtcKyJ48RC7UHNg3jMz0F_iZd6InHxskkgiu_EAQgwjjPoctu_LNf-lVfu9_xYzxzgQRDCi65kmcXl8E6XPsMxluPdl7EJwqn-eq9yUrCY7k0ukOb8yvkA/s320/Bentuk+kumparan.jpg
Fungsi dari ketiga jenis kumparan tersebut adalah sebagai berikut:
a.Kumparan jerat (spiral) benyak digunakan untuk motor–motor(generator) dengan kapasitas yang relatif besar. Umumnya untuk kelasmenengah keatas, walaupun secara khusus ada mesin listrik dengankapasitas yang lebih besar, kumparan statornya menggunakan sistemkosentris.
b.Kumparan sepusat (concentric) pada umumnya sistem ini banyak digunakan untuk motor dan generator dengan kapasitas kecil. Walaupunada juga secara khusus motor–motor dengan kapasitas kecilmenggunakan kumparan dengan tipe spesial.
c.Kumparan gelombang/wave winding untuk motor dengan belitan sistemini banyak digunakan kapasitor besar
A. Rumus-rumus
Ujung-ujung kumparan diberi tanda dengan huruf-huruf U,V,W,X,Y, dan Z.bila pangkal diberi tanda U maka ujungnya X, pangkal V ujungnya Y dan pangkal W ujngnya Z.
Syarat jumlah slot, perhitungan jumlah slot harus bisa dbagi 4 dan 3

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGOl3Q1FY1d4pZoo7IFQz33zVcdZIENqtiNGjDCK_0Em8BEFd_EkFvevytFUEMBZ3CPBMmDuFjAVk9QfLDeQk5UXizjhAGTlXbhk-OKer1L95aC4-D4OLw9SHiPMoGVGfhHnQ7gWP4Dj8/s320/Rumus.JPG

C. CONTOH PERHITUNGAN
1.Stator motor 3 fasa mempuyai alur (g)12 alur , jumlah kutub (2p)=4, single layer.
Penyelesaian :
Ys = G/2p =12/4 =3
Sehingga ujung kawat di masukkan pada alur nomor 1,maka ujung lainya pada alur nomor 4.
Q =G/2p.m =12/4.3 =1
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 1.
K = G /2p =12/4=3
Tiap kutub terdiri dari 3 kumparan
KAR = 360/G =360/12 =30 radian
Jarak antar alur 30 radian
KAL =KAR .p =30 . 2=60 listrik
Kp =120/KAL =120/60 =2
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 3
Dafar lilitan : sigle layer berarti dalam satu alur hanya ada satu kumparan .
U I 1-4 I I 7-10 I X
V I 3-6 I I 9-12 I Y
W I 5-8 I I 11-2 I z
Gambar bentangan :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHD4dnlzzKlestR7qMUrKraCtmbyDu4WtOzCuBSW0mDlxMWO98843290rlMHlfyko4qgUJPu6fDMXJKXUgHNI3bogDXUWNp-iZ50F2ibF6DGz2psMNZNv8NLDmESF76-PwUfa2eApxIms/s320/Single+layer+12+slot+edit.JPG


2. Double layer, sama seperti soal no 1 namun belitan yang digunakan adalah belitan double layer
U I 1-4 I I 7 - 4 I I 7-10 I I 1-10 I X
V I 3-6 I I 9 - 6 I I 9-12 I I 3-12 I Y
W I 5-8 I I 11-8 I I 11-2 I I 5 - 2 I z

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtnmd_5BVI703dYrpnH9VMVyeDbTx8O-P6XxJ-4XjZziod52xerL9t9GpkuKVz9PsFPCj9dGIfdqMz5pv2eJBZEcmCJY66isIcLCvMkVO43SH5kGgnmuXigY-YC3nwb0-5mQGYrhwB8_k/s320/Double+layer+12+slot.jpg

3 .Perencanan motor 3 fase dengan jumlah alurnya 24 dan 36
Kutubnya dibuat 4 buah dengan belitan single layer.
Penyelesaian :
A. Untuk stator dengan 24 alur
Ys = G/2p =24/4 =6
Langkah belitan adalah 1 -7
Q =G/2p.m =24/4.3 =2
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 2.
K = G /2p =24/4=6
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G = 360/24 =15 radian
Jarak antar alur 15 radian
KAL =KAR .p =15 . 2=30 listrik
Kp =120/KAL =120/30 =4
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 5



Dafar belitannya sebagai berikut.
U I 1-7 I I 13-19 I X
    I 2-8 I I 14-20 I


V I 5-11 I I 17-23 I Y
    I 6-12 I I 18-24 I

W I 9-15 I I 21-3 I z
     I 10-16I I 22-4 I
Gambar bentangan :
Penyelesaian :
B. Untuk stator dengan 36 alur
Ys = G/2p =36/4 =9
Langkah belitan adalah 1 -10
Q =G/2p.m =36/4.3 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.
K = G /2p =36/4=9
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G =360/36 =10 radian
Jarak antar alur 15 radian
KAL =KAR .p =10 . 2=20 listrik
Kp =120/KAL =120/20 =6
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 7
Dafar belitannya sebagai berikut.
U I 1-10 I I 19-28 I X
    I 2-11 I I 20-29 I
    I 3-12 I I 21-30 I
V I 7-16 I I 25-34 I Y
    I 8-17 I I 26-35 I
    I 9-18 I I 27-36 I
W I 13-22I I 31-4 I z
     I 14-23I I 32-5 I
     I 15-24I I 33-6 I
Gambar bentangan :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxmBp-bqhOELzjm84rIlqsw53t7fUDZtRlQ0r3qldo7iAekIWmXK3LNl_THp3ySdMlS62mAvrsiQwBMc0jP2ch-HzSMhi3eLAa2NYHDfMJZ3aPVN0N-KeQqBMA2iXKowMPjg6WtkPZaGU/s320/dahlander+36+alur+edit.jpg

Motor dengan kecapatan ganda
Motor dengan kecepatan ganda atau dua kecepaan ini bisa dibangun dengan dua cara, pertama memang belitan motor tersebut ada dua, misalnya satu belitan dengan kecepatan 3000 rpm, dan pada stator yang sama dibelitkan belitan kedua dengan kecepatan 1000 rpm, hal demikian tentu saja keterampilan yang sudah diperoleh sudah mencakupi, adapun cara kedua yaitu belitan Dahlander.
Belitan jenis ini tidak menggunakan rumus – rumus karena hanya mengembangkan system penyambungan belitan, berikut ini diberikan contoh – contoh belitan dahlander :
a. untuk motor dengan 24 alur

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_T8EAINZ5y3gadbx-JJyjUWQGITfghlHBeNoze5yvwuvxkxzqo4d3bF5vmeRI0A-EdAiwaFjjj9wGShmu__FBsvh9-BOMkPE0NKCUEZSexN7XiQRNwA9475zCleNF-YsySnvIWTNlx8k/s320/dahlander+24+alur.jpg










b. untuk motor dengan 36 alur

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9rkWEN5M2CrR5bvk2m2vOpwxY1XcAZStXnGohDZIBs2u5wzMFxQWfMKYQi43jKIWnEsGskNmA5NeISbjepORki2vraL7aW8HvNltMnJnEVc4YBWbnxCRY8k9P8vw11GVcr-Q3tEwELyM/s320/dahlander+36+alur.jpg





MENGGULUNG MOTOR SATU FASE
Untuk menggulung ulang motor satu fase, rumus yang digunakan sama dengan rumus motor 3 fase, hanya saja dianggap dua fase.
Supaya terjadi dua fase, Belitan Utama (BU) dibuat dari kawat yang lebih besar dari Beltan Bantu (BB) dan pada belitan bantu dihubungkan sebuah kapasitor yang nilainya tertentu.

Contoh Belitan :
A. Motor satu fase dua (2) pasang kutub, Alurnya 24
Ys = G/2p =24/4 =6
Langkah belitan adalah 1 -7
Q =G/2p.m =24/4.2 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.
K = G /2p =24/4=6
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G =360/24 =15 radian
Jarak antar alur 15 radian
KAL =KAR .p =15 . 2 =30 listrik
Kp =90/KAL =90/30 = 3
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 4
Dafar belitannya sebagai berikut.
 A   I 1-7 I I 21-15 I --------------------B I 4-10 I I 24-18 I
       I 2-8 I I 20-14 I  ----------------        I 5-11 I I 23-17 I
       I 3-9 I I 19-13 I a ---------------------I 6-12 I I 22-16 I b
Gambar  bentangan :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLX1UwBkmvkwfDsoDcKKSSUc2GbiHCbCXxh7jcKYUFy1yEZdppPTUVQeojUYw7OB1FSpLpMdXwF81zfr-EUBdzFYIn2a2HcxRuFw6QdjrhuuWIwvJLAVUYT0x-9L3vaHjM0yp6TnAZgho/s320/Single+layer+24+slot+1+fase+edit.jpg


B. Motor satu fase dua (2) pasang kutub, Alurnya 36
Ys = G/2p =36/4 =9
Langkah belitan adalah 1 -10
Q =G/2p.m =36/4.2 = 4.5
Berarti jumlah kumparan Belitan Utama 5 adalah Belitan Bantu 4.
K = G /2p = 36/4 = 9
Tiap kutub terdiri dari 9 kumparan
KAR = 360/G =360/36 =10 radian
Jarak antar alur 10 radian
KAL =KAR .p =10 . 2 = 20 listrik
Kp =90/KAL =90/20 = 4.5
Sehingga fasa berikutnya di mulai dari alur 5












 
























                                                                BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG
                                               PERBAIKAN MESIN LISTRIK
DI BIRO SAPTA TEKNIK


5.1 Tabel Jadwal Kegiatan Magang
   ( Tanggal 16 Februari sampai dengan 16 April )
Hari, Tanggal
Kegiatan

Kamis,16 Februari
Perkenalan dengan teknisi dan pekerja harian
Jum’at,17 februari
Melihat proses pembongkaran mesin-mesin listrik
Sabtu,18 februari
Senin,20 februari
Selasa,21 februari
Rabu,22 februari
Kamis,23 februari
Pencatatan data motor,membongkar kontruksi  motor dan  melepaskan belitan motor induksi 1 phase dan  3 phase yang terbakar
 Jum’at,24 februari
Mengganti bearing motor induksi 1 phase dan 3 phase
Sabtu,25 februari
Senin,27 februari
Selasa,28 februari
Rabu,29 februari
Pemasangan belitan motor induksi 3 phase 75KW,
Sampai dengan dicelupkan dalam isolasi   ( cairan Pernis) dan di panasi
Kamis,1 Maret
Pencatatan data motor,membongkar kontruksi motor dan  melepaskan belitan motor induksi 1 phase yg terbakar
Jumat,2 Maret
Pemasangan kertas isolasi (PRESPAN)
Sabtu,3 Maret
Melakukan perawatan,service  pada motor DC 1 phase
Selasa,6 Maret
Perbaikan generator Arus Searah DC. Mengganti diode dan melakukan perawatan pada carbon brush dan cincin geser
Rabu,7 Maret
Pengukuran tahanan isolasi  pada belitan motor induksi 3 phase,mencatat data motor membongkar kontruksi motor dan melepaskan belitan yang terbakar
Kamis,8 Maret
Pemasangan kertas isolasi (PRESPAN)
Jumat,9 Maret
Sabtu,10 Maret
Senin,12  Maret
Selasa,13 Maret
Pemasangan belitan motor induksi 3 phase , 3000 r.p.m Sampai dengan di celupkan dalam isolasi (cairan pernis) dan di panasi dan melakukan tes beban kosong
Rabu,14 Maret
Kamis,15 maret
Melakukan perawatan,service pada motor DC 1 phase
Jumat,16 Maret
Menggantu bearing motor induksi 1 phase dan 3 phase
Sabtu,17 maret
Pengukuran rotor generator DC 3 phase dan memasang kontruksi generator
Senin,19 maret
mengukur tahanan kawat dengan AVO meter, arus start maupun arus nominal dengan Tang ampere dan putaran rotor dengan Tacho meter
Selasa.20  Maret
Pencatatan data motor,membongkar kontruksi motor dan melepaskan belitan motor induksi 1 phase yang terbakar
Rabu,21 Maret
Pemasangan kertas isolasi (PRESPAN) untuk motor 1 phase dan 3 phase
Kamis,22 Maret
Percobaan test beban kosong motor induksi 1 phase
Sabtu,24 Maret
Mengganti bearing motor induksi 3 phase
Senin,26 Maret
Selasa,27 maret
Rabu,28Maret
Kamis,29 Maret
Jumat,30 Maret
Perbaikan generator  AC 3 phase
-pencatatan data generator
-membongkar kontruksi generator dan     melepaskan kumparan
-pemasangan kertas isolasi
-pemasangan belitan sampai dengan di celupkan ke dalam  isolasi (cairan pernis) dan di panaskan
Sabtu,31 Maret
Pemasangan  kontruksi generator
Selasa,3 april
Rabu,4 April
Kamis, 5 april
Sabtu, 7 april
Perawatan,service generator DC 1 phase
Pembubutan komutator dan cincin geser
Senin, 9 april
Pencatatan data motor, membongkar kontruksi motor dan melepaskan belitan motor induksi 1 phase yang terbakar
Selasa,10 april
Pemasangan kertas isolasi (PRESPAN) untuk motor 1 phase dan 3 phase
Rabu,11 april
Perawatan, service mesin DC 1 phase
Kamis,12 april
Pemasangan kontruksi mesin induksi yang menggunakan brake
Jumat,13 april
Pemasangan stator dan rotor,serta melakukan pengukuran arus star beban kosong
Sabtu,14 april
Mengukur tahanan isolasi dengan menggunakan meger,mengganti bearing dan perbaikan terhadap rumah bearing
Senin,16 april
Pencatatan data motor, membongkar kontruksi motor dan melepaskan belitan motor induksi 3 phase yang terbakar


5.2 RINCIAN KEGIATAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG DI BIRO SAPTA TEKNIK TEMPAT PERBAIAKAN MESIN LISTRIK


Kamis,16 februari 2012
Pada hari ini penulis melakukan :
    Perkenalan dengan teknisi dan pekerja harian

Jum’at,17 februari 2012
    Melihat proses pembongkaran mesin-mesin listrik

Sabttu,senin,selasa,rabu,kamis ,18,20,21,22,23 februari
Pada umumnya kegiatan yang dilakukan kelima hari ini sama yaitu :
   - Pencatatan data motor
   - Membongkar kontruksi motor
   - Melepaskan belitan motor 1 fase dan 3 fase




Gambar 1.1 Motor induksi 1 fase

Langkah–langkah urutan yang benar untuk melepas rotor pada rumah stator yang aman dan benar dan melepas kumparan–kumparan stator :
a.Melepas pasak/spey untuk pulley
bMelepas pulley
c.Membuat tanda kesejajaran
dMembuka baut
e.Membuka/melepas tutup penopang
f.Mengeluarkan rotor dari rumah stator
g.Melepas pasak bambu pada alur–alur stator
h.Melepas belitan–belitan kawat pada alur stator.

Tujuan kita harus memberi suatu tanda pada kedua tutup untuk rumah stator dan kepala kumparan pada saat kita membongkarnya agar pada waktu pemasangan kembali kedua tutup dan As rotor tidatertukar letaknya serta untuk memudahkan pemasangan mur baut. Akhirnya kembali pada posisi semula
Membersihkan rotor dari kotoran sebab apabila rotor dalam keadaan kotor pada waktu memasang kembali, maka akan menjadi sulit dan disamping itu akan menyebabkan menimbulkan gesekan pada inti dengan stator.

Data Motor Kapasitor :                  
                               P = 0,75 KW                         Test kosong = 1,5 A
                               E = 230 Volt                                        LS = 5 cm
                               I  = 4.2 Amper                                    DR = 5,2 cm       
                               N = 2800 r.p.m                                      G  = 24 Alur      
                               F = 50 Hz                                              C = 12 µ
                                                                                           P2




                   U1                                                                         





   
                                                                                                 U2



                                    P1



                                                    C                                                                                   
Input Powe
Gambar 1.2  Bentangan belitan memusat motor kapasitor

Langkah :
                  Runing                                                  Starting
                 0  -  4 =  61 belit                                                  0  -  8    = 130 belit
-           6 = 63 belit                                                       -  10  = 145 belit
-          8  = 63 belit                                            
-          10= 63 belit

Diameter kawat   Ð¤ = 0,55                                                             Ф =  0,45 m/m


 U1 – U2  = Belitan utama ( RUNING )
 P1 – P2   = Belitan pembantu ( STARTING )
          C    = Kapasitor


Gambar 1.3 Motor Kapasitor Menggunakan Pemutus Sentrifugal Switch


Gambar 1.4 Kontruksi motor induksi 1 fase menggunakan centrifugal switch

         P2


                  U1
                                                                                                                 U2





      P1                                                                                                                                     












Gambar 1.5 Bentangan belitan memusat motor 1 fase

Data Motor :
P = 205 W                                           Test Kosong = 0,2 A
E = 380 V                                                       LS    = 3 cm
I =  0,5 A                                                        DR    = 8 cm
N = 1425 r.p.m                                                G       = 24 Alur
F = 50 Hz
C = 4 µF


Langkah           
Runing :                                                            Strarting :
0-1       = 70 belit                                               0-3     = 300 belit   
  -3       = 276 belit                                               -5     = 153 belit
  -5       = 172 belit                                                      


 
            = 0,35 m/m                                                       = 0,30 m/m


 

















       U1         P1                                                                                                   P2      U2





                                                                    C    
                                                                                   
                                                                                    Centrifugal Switch

                                                               Input Power
Gambar 1.6 Bentuk penyambungan motor kapasitor menggunakan Centrifugal Switch

Jum’at , 24 februari
    Mengganti bearing motor induksi 1 fase dan 3 fase


Gambar 1.7 Proses pelepasan bearing

Bearing Remover adalah suatu alat pencabut atau melepas bearing (lakher), tanpa harus melakukan pemukulan yang sangat berdampak kurang bagus terhadap mounting atau rumah bering, dengan kata lain bisa pecah dan berakibat fatal.









Sabtu,Senin,Selasa,Rabu, 25,27.28,29 februari 2012
     Pemasangan belitan motor induksi 3 phase 75KW,Sampai dengan dicelupkan dalam isolasi   ( cairan Pernis) dan di panasi

Data Motor Induksi 3 fasa :

Daya                = 75 KW
Tegangan         = 380/420 Volt
Arus                = 130 Amp
Kecepatan       = 1500 r.p.m
Kutup              = 4 Pole
Frekuensi         = 50 Hz
G                     = 48 alur

Langkah :
            0 – 9 ( 4 seri )              = 15 – 15 – 15 -  14 – 14   (1/2 Alur)
            Jalan 5 kawat              = 1,0 x 3 m/m + 1,1 x 2 m/m

Sambungan Paralel 6 kabel keluar
Hubungan      DELTA          
Bentuk sambungan motor   
                                                        R               S              T
                                                        


                                                      U              V             W








 
                                                      X              Y              Z


 



      M


 



Bentuk penyambungan belitan :

            U : U1- X  + U7 – IV
            V : V2 – XI + V8 - V
            W: W3 – XII + W9 – VI

            X : X4 –  I + X10 – VII
            Y : Y5 – II + Y11 – VIII
            Z : Z6 – III + Z12 - IX


Gambar 1.8 Stator motor induksi dengan sebagian kumparan

Gambar 1.9 Stator motor induksi dengan kumparan lengkap
Gambar 2.1 Stator motor induksi yang sedang dicelupkan dalam isolasi dan dipanas



                                                           Y11     
                                                                                                             W9

               U1
                                                IX                                   X



                                                                                                               VIII
                         XI                                          
                                                                                                                                 X10
    Z12                                                             
                                                                                                                            VI   

                                                                       
          I

  V2                                                                                                                                   V8
                                                                       
                                                                                                                                   VII

                XII                                                 
                                                                                                                                       Z6   


   X4                                                                                                            V
                          II                                          
                                                                                                                     


                                               IV

                                                                                          III                       U7
                            W3


Y5

Gambar 2.2  Bentangan belitan Jerat ( belitan Gelung )




Sabtu, 3 maret 2012
      Melakukan perawatan,service  pada motor DC 1 phase

Gambar 2.3 Motor DC 1 fase
Gambar 2.3.1 Pengujian Hubung singkat pada Jangkar

DC MOTOR atau MOTOR SYNCRONOUS sebuah mesin yang merubah tenaga listrik menjadi tenaga gerak putar lewat perbedaan kutub.Kelebiham dari motor ini torsinya besar,sangat kuat
Sikat arang ( carbon brush) adalah bagian dari stator. Sikat ini ditahan oleh pemegang sikat ( brush holder )
Sebuah komutator terdiri dari segmen-segmen tembaga, dimana setiap ujungnya disambungkan dengan ujung lilitan rotor. Komutator adalah bagian mesin listrik yang perlu sering dirawat dan dibersihkan. Bagian ini bersinggungan dengan sikat arang untuk memasukkan arus dari jala-jala ke rotor.
PengujianHubungsingkat pada Jangkar.
Alirkan listrik DC melalui komutator, dekatkan sebuah kompas dengan jangkar, lakukan pengamatan jarum kompas akan berputar kearah jangkar. Hal ini membuktikan adanya medan elektromagnet pada jangkar, artinya lilitan jangkar berfungsi baik. Tetapi jika jarum kompas diam tidak bereaksi,artinya tidak terjadi electromagnet karena belitan putus atau hubung-singkat ke inti jangkar



Selasa, 6 maret 2012
     Perbaikan generator Arus Searah DC. Mengganti diode dan melakukan perawatan pada carbon brush dan cincin geser.


Gambar 2.4 Generator Arus Searah DC
Dioda merupakan suatu peralatan yang berfungsi mengubah arus bolak-balik dari AC exiter generator menjadi arus searah yang akan digunakan sebagai eksitasi generator utama ( main generator ).
Perbaikan rotating diode dengan membersihkan rotating dioda dan mengukur tahanan diode. Pengujian diode dapat dilakukandengan metode uji resistansi, dengan menggunakan ohmmeter. Resistansi diode harus terbaca be-sar dari satu arah pengukuran, dan terbaca kecil pada arah pengukuran sebaliknya


















Jum’at,Sabtu,Senin,Selasa , 9,10,12,13 maret 2012
     Pemasangan belitan motor induksi 3 phase , 3000 r.p.m Sampai dengan di celupkan    dalam isolasi (cairan pernis) dan di panasi dan melakukan tes beban kosong


Gambar 2.5 Stator motor induksi dengan sebagian kumparan

                     
Gambar 2.6 Mengukur arus star dengan Tang ampere


                                                                                        Y



                                                            



 
     U                                                                



                                                                                                                   






























 
                       


 


                                                                                                             W








 
              




                                                                       
                                                                                                                              
 Z                                                                    





                                                                       
                                                                                                                             X



       



                                                               V

Gambar 2.7 Bentangan belitan Jerat ( Belitan Gelung )

 Data Motor :
Daya                = 60 Hp/45 KW                                 Frekuensi         = 50 Hz
Tegangan         = 380 V – 415 V                                Alur                 = 48 Alur
Arus                = 75 Amp.                                          Kutub              = 2 Pole
Kecepatan       =2250 r.p.mLangkah :
            0 – 14 x 8 seri  ( 10,12,10,12,12,10,12,12 )   ½ Alur
Diameter kawat O :
            1,0 x 3
            1,0 x 3
            1,0 x 3

Sambungan Paralel 6 kabel keluar
Hubungan      DELTA          
Bentuk sambungan motor   
                                                        R               S              T
                                                        


                                                      U                  V             W








 
                                                      X              Y              Z


 



      M


 
.
Sabtu,17 maret 2012
     Pengecekan rotor generator DC 3 phase dan memasang kontruksi generator


Gambar 2.8 Pengecekan Rotor Generator menggunakan Multitester dan Gloumer


Gambar 2.9 Pemasangan Brush dan Holder

Gambar 2.9 Diode 3 fase







Senin,19 maret 2012
     Percobaan test beban kosong motor induksi 3 phase dengan 2 kecepatan


Gambar 2.10 mengukur tahanan kawat dengan AVO meter, arus start maupun arus nominal dengan Tang ampere dan putaran rotor dengan Tacho meter


Gambar Motor induksi dengan 2 kecepatan







Senin,Selasa,Rabu,Kamis,Jum’at ,26,27,28,29,30 maret
Perbaikan generator  AC 3 phase
-pencatatan data generator
-membongkar kontruksi generator dan     melepaskan kumparan
-pemasangan kertas isolasi
-pemasangan belitan sampai dengan di celupkan ke dalam  isolasi (cairan pernis) dan di panaskan



Gambar 3.1 Generator AC dengan kumparan penuh yang sudah dicelupkan dalam isolasi


Gambar 3.2 Penyambungan di terminal dan pemasangan exiter stator

Data Generrrator :
                        Daya ( S )        = 250 KVA   
Daya ( P )        = 200 KW
                        Tegangan         = 380 Volt
                        Exiter Volt      = 42
                        Arus                = 379,8 Amp
                        Amp Volt        = 2,3
                        Frekuensi         = 50 Hz
                        Kecepatan       = 1500 r.p.m
                        Kutub              = 4 Pole
                        Alur                 = 60

Langkah :
            0 – 9 ( 5 seri rata )
Diameter kawat :
            O = 1,30 x 15
Wind       = 3 belit ½ Alur = 45
                       






 


                                                                                                     Y11
                                            U1
 



IX
Z12
                           XI                                                                          W9
                                                                                                             X




























 



                  I                                                    
                                                                                                                                  VIII



















 


V2                                                                                                                                  X10 








 


      XII








 
                                                                                                                                        VI   
X4








 
                                                                                                                                 V8








 


            II
                                                                                                                              VII
 




  W3                      IV
                                                                                                  V

                                                               III
                                                                                                                                  Z6


                                           Y5
                                                                                                   U7
Gambar 2.4 Bentangan belitan Jerat ( Belitan Gelung )

Bentuk Penyambungan :                                                                  Connection
            U = 1+7                       X = 4+10                                             I+VII+IV+X
            V = 3+9                       Y = 6+12         Nol                             III+IX+VI+XII
            W= 5+11                     Z = 8+2                                               V+XI+II+VIII


Selasa,Rabu,Kamis,Sabtu,3,4,5,7  april 2012        
     Perawatan,service generator AC -  DC 1 phase


Gambar 2.5 Rotor Generator


Gambar 2.6 Stator Generator


Gambar 2.7 Pembubutan Komutator dan Slip Rings

Kamis 12 april
     Pemasangan kontruksi mesin induksi yang menggunakan brake.


Gambar 2. 8 Motor Induksi 3 fasa menggunakan brake
Pengereman Dinamik
Pengereman untuk menghentikan putaran motor induksi dapat dirancang secara dinamik yaitu menggunakan sistem pengereman yang dilakukan dengan membuat medan magnetik motor stasioner. Keadaan tersebut dilaksanakan dengan menginjeksikan arus DC pada kumparan stator motor induksi tiga fasa setelah hubungan kumparan stator dilepaskan dari sumber tegangan suplai AC. Metode pengereman dinamik (dynamic braking) memiliki keuntungan antara lain kemudahan pengaturan kecepatan pengereman terhadap motor induksi tiga fasa
Pengereman dinamik digunakan untuk menghentikan putaran rotor motor induksi. Tegangan pada stator diubah dari sumber tegangan AC menjadi tegangan DC dalam waktu yang sangat singkat. Torsi yang dihasilkan dari pengereman tergantung pada besar arus DC yang diinjeksikan pada belitan stator.

Juma’at,13 april.
    Pemasangan stator dan rotor,serta melakukan pengukuran arus beban kosong.

(a)

 
(b)
Gambar 2.9 a,b. Pemasangan rotor stator dan tes arus star dengan Tang ampere




Sabtu,14 april.
    Mengukur tahanan isolasi dengan menggunakan meger,mengganti bearing dan perbaikan terhadap rumah bearing


Gambar 3.1 Pengukuran tahanan isolasi dengan meger


Gambar 3.2 Rumah bearing

Senin,16 april
     Pencatatan data motor, membongkar kontruksi motor dan melepaskan belitan motor induksi 3 phase yang terbakar























BAB VI
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari kegiatan magang sebagai berikut :

Dalam membongkar kumparan suatu motor diperlukan ketelitian danketelatenan. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan yang kita kerjakanmenghasilkan pekerjaan yang baik

Stator. Secara prinsip stator adalah bagian dari motor listrik yang tidak berputar disamping itu pada stator terdapat alur–alur yang berisi kumparan–kumparan kawat.
Rotor. Secara prinsip rotor adalah bagian dari motor listrik yang berputar. Rotor pada motor listrik dapat dibagi menjadi:
1.Rotor belit
2.Rotor sangkar

Motor Induksi satu phasa adalah suatu motor yang sumber tegangannya diambilkan dari jala–jala satu phasa, sedangkan motor induksi tiga phasa adalah suatu motor yang sumber tegangannya diambilkan dari jala–jala tiga phasa sehingga terjadi perbedaan120 listrik maupun mekanik pada lilitannya


Bila Jumlah kutub ditambah maka yang terjadi putaran rotor yang dihasilkan akan berkurang. Bila jumlah kutub pada motor dikurangi maka yang terjadi putaran dari motor akan bertambah.

Bentuk kumparan stator dari motor induksi 1 fasa maupun 3 phasa dapat dibagi menjadi 3. Bentuk kumparan–kumparan yang dimaksud adalah
a.Kumparan jerat atau lilitan bertumpuk 
b.Kumparan sepusat
c.Kumparan gelombang

Untuk dapat mengetahui suatu kumparan motor induksi masih baik dilakukan dengan mengukur tahanan isolasi menggunakan meger

Rumus untuk melilit stator motor AC
Ys =  G                                                           K =  G
         2.p                                                                 2.p

q =      G                                                          KAR =  360 `
       2.p.m                                                                        G


KAL = KAR . p                                              Kp =  120
                                                                                   KAL


P =   60 f
          Ns

Ys    = Langkah alur dari sisi kumparan ke 1 kesisi kumparan ke 2
G      = Jumlah alur
2p     = Jumlah kutub
P       = Jumlah pasang kutub
q       = Jumalah kumparan tiap kelimpok
m      = Jumlah fase
KAR = Kisar alur dalam derajat radial
KAL = Kisar alur dalam derajat listrik
Kp    = Kisar fase
K      = Jumlah sisi kumparan dalam tiap kutub
Ns      = Putaran sinkron
F       = Frekuensi jala-jala


Motor Induksi tiga fasa sangat tepat dalam aplikasi konveyor karena konveyor memerlukan daya untuk menggerekakan rantai yang cukup besar dan memerlukan sistem pengereman yang bisa diatur sehingga akan memudahkan dalam pengkerjaan tugas






 























DAFTAR PUSTAKA

Tim Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jogjakarta, 2001,“Menggulung Ulang Mesin Listrik” ,Dikmenjur.
Eugene C. Lister, Ir. Drs. Hanapi Gunawan, MesinDan Rangkaian Listrik, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1993.
Fizgerald, Kingsley, Umans, Mesin - Mesin Listrik,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 1997.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar